PermataBank Terbitkan Obligasi Subdorinasi Rp 1 Triliun

Thursday 28 Nov 2013, 7 : 46 pm
by

JAKARTA-PT Bank Permata Tbk (“PermataBank” atau “Bank” ) melakukan Due Diligence Meeting dan Paparan Publik dimana manajemen menyampaikan rencana Bank untuk  menerbitkan Obligasi dan Obligasi Subordinasi yang ditawarkan kepada masyarakat. Obligasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap I Tahun 2013 (“Obligasi”) dengan penawaran awal maksimum sebesar Rp. 1,5 triliun merupakan Tahap I dari Program Obligasi “Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank Permata” dengan total target dana yang akan dihimpun senilai Rp. 3,5 triliun hingga 2 tahun mendatang. PermataBank berencana menerbitkan Obligasi yang terdiri dari Seri A dan/atau Seri B. Seri A berjangka waktu 370 hari dengan tingkat kupon indikasi 9,00% – 10,00% per tahun sedangkan Seri B berjangka waktu 3 tahun dengan tingkat kupon indikasi 9,50% – 10,50% per tahun. Dana yang diterima dari Obligasi setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan sepenuhnya untuk penyaluran kredit. “Rights Issue serta penerbitan Obligasi dan Obligasi Subordinasi memungkinkan kami untuk dapat tetap mempertahankan struktur permodalan yang kuat dan efisien paska penyertaan modal di ASF dan likuiditas yang mencukupi agar tetap mematuhi ketentuan Bank Indonesia serta memberikan kami peluang untuk dapat terus mendukung pertumbuhan bisnis kami. Di sisi investor, kedua instrumen hutang tersebut memiliki kupon tetap hingga jatuh tempo sehingga memberikan peluang investasi yang menguntungkan bagi mereka,” ujar Direktur Keuangan PermataBank, Sandeep Jain di Jakarta, Kamis (28/11).

Menurut dia, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Permata Tahap I Tahun 2013 (“Obligasi Subordinasi”), dengan penawaran awal maksimum sebesar Rp. 1 triliun, merupakan bagian pertama dari program Obligasi Subordinasi Bank “Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Permata” dengan total target dana yang akan dihimpun sebesar Rp. 3,5 triliun hingga 2 tahun kedepan. Obligasi Subordinasi ini berjangka waktu 7 tahun (bullet) dengan tingkat kupon indikasi 11,00% – 11,75% per tahun. Dana yang diterima dari Obligasi Subordinasi setelah dikurangi biaya emisi akan diperlakukan sebagai modal pelengkap level bawah (lower tier II capital) sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Sebanyak-banyaknya Rp. 800 miliar dari dana yang diterima akan digunakan untuk melakukan penyertaan saham dalam PT Astra Sedaya Finance (“ASF”), dimana sisanya, apabila ada, akan digunakan untuk penyaluran kredit.

Kedua instrumen tersebut, kata dia, baik Obligasi maupun Obligasi Subordinasi, dihargai sebesar 100% dari nilai nominalnya dengan pembayaran kupon yang akan dilakukan setiap tiga bulan. Penetapan final atas jumlah, tipe seri dari Obligasi dan besarnya kupon akan dilakukan setelah selesainya proses penawaran awal (book building).

Saat ini PermataBank juga tengah merencanakan peningkatan modal sebesar Rp. 1,5 triliun melalui Penawaran Umum Terbatas VI (“PUT VI” atau “Rights Issue“), dimana dana yang diterima dari Rights Issue akan sepenuhnya digunakan untuk membiayai sebagian penyertaan modal pada ASF.

Obligasi dan Obligasi Subordinasi masing-masing mendapatkan peringkat idAA+ (Double A Plus) dan idAA (Double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”), dimana hal tersebut mencerminkan sinergi dan dukungan PermataBank yang kuat dari Astra International dan Standard Chartered Bank sebagai pemegang saham utama, posisi pasar yang kuat dan profitabilitas yang terus meningkat. Peringkat tersebut juga mencerminkan kemampuan Bank yang sangat kuat dalam memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas surat hutang. Selain itu, Fitch Ratings baru-baru ini memberikan PermataBank peringkat nasional jangka panjang ‘AAA (idn)’, dimana hal ini merupakan peringkat tertinggi dalam skala nasional.

Proses penawaran awal (book building) untuk Obligasi dan Obligasi Subordinasi direncanakan akan dimulai dari tanggal 28 November – 10 Desember 2013 diikuti dengan masa penawaran umum pada tanggal 19 Desember, dilanjutkan dengan penjatahan yang akan dilakukan pada tanggal 20 Desember 2013 dan pembayaran dari investor kepada penjamin emisi pada hari kerja berikutnya di tanggal 23 Desember 2013. Kedua instrumen ini direncanakan untuk dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Desember 2013.

Penawaran Obligasi dan Obligasi Subordinasi ini difasilitasi oleh Penjamin Pelaksana Emisi yang terdiri dari PT Standard Chartered Securities Indonesia (terafiliasi), PT Mandiri Sekuritas, PT RHB OSK Securities Indonesia dan PT Indo Premier Securities sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk bertindak sebagai wali amanat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Produk Unggulan Lokal Harus Ditawarkan ke Pasar Internasional

JAKARTA-Indonesia akan menjadi negara maju dan disegani dunia global saat

Jelang Paket Ekonomi Jilid III, IHSG Ditutup Naik 41,351 Poin

JAKARTA-Peningkatan harga saham 187 dari 399 emiten yang sahamnya ditransaksikan