JAKARTA-Kalangan anggota DPR RI mendorong pemerintah agar melakukan langkah-langkah antisipatif dalam menyikapi melambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2019 yang hanya bertumbuh pada angka 5,05%
“Tentu kita perlu sedikit meningkatkan kewaspadaan jangan sampai salah menanganinya. Neraca perdagangan tetap terus dijaga jangan sampai jarak semakin melebar. Pastikan proyek-proyek APBN memberikan daya dorong dalam menggerakan ekonomi,” kata Ahmad Nadjib Anggota Komisi XI DPR itu kepada wartawan di Jakarta, Rabu (07/09/2019).
Selain itu, Nadjib juga menyarankan agar pemerintah dapat menurunkan suku bunga bank sebagai upaya menstimulus pertumbuhan ekonomi.
“Saya rasa suku bunga bank sudah layak turun untuk mengakselarasi sektor-sektor yang memberikan kontribusi dalam mengangkat perekonomian kita. Saya rasa turun 1 poin akan mengakselarasi tetapi tentu perlu dihitung secara akurat karena pertimbangan-pertimbangan ekonomi.” ujar Politikus PAN itu.
Tak hanya itu, kata dia, hal yang paling urgen yang mesti pemerintah perhatikan secara serius yaitu kemudahan investasi yang selama ini masih banyak menemui kendala.
“Investasi selalu terhambat oleh birokrasi perijinan sudah betul-betul perlu di reformasi oleh pemerintah agar kembali mendatangkan arus modal,” tandasnya.
Yang jelas, kata dia, sektor-sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, sektor riil dan sektor-sektor perekonomian strategis harus terus digenjot secara maksimal.
Selain itu, menurutnya, pemerintah mesti memberikan kesempatan kepada para pengusaha lokal untuk bisa banyak berperan.
“Karena saya yakin mereka akan memberikan kontribusi ekonomi baik lokal maupun regional. Pemerintah juga memiliki kewajiban untuk merawat dan menumbuh kembangkan pengusaha- pengusaha,” pungkasnya.
