Pertumbuhan IKM Terhambat Akibat Pemangkasan Anggaran

Tuesday 3 Jun 2014, 7 : 57 pm
kemenperin.go.id

JAKARTA-Usaha pemerintah untuk mencetak indutri kecil menengah (IKM) bakal tak mencapai target. Alasannya pemotongan anggaran memberikan pengaruh yang cukup kuat. “Dengan anggaran yang belum terpotong saja mungkin hanya cukup untuk mencetak 5 ribu wirausahaan. Dengan pemotongan ini, mungkin hanya cukup 2.000 atau 3000 saja,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah kepada wartawan, Selasa, (3/06/2014).

Diakui Euis, pemotongan anggaran kementerian membuat pengembangan sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) ikut mengalami pemangkasan sekitar 45%-50% yaitu dari sekitar Rp 360 miliar menjadi hanya Rp 190 miliar. “Untuk anggaran IKM juga kena pemotongan sekitar 50%. Jadi terpaksa anggaran-anggaran IKM untuk 33 provinsi juga ikut dipotong,” ujarnya

Dia menjelaskan, pemangkasan anggaran ini juga akan mempengaruhi keinginan kementerian untuk mencetak 100 ribu wirausahawan baru hingga akhir tahun ini.

Meski demikian, Euis yakin IKM dalam negeri tetap mampu tumbuh meski pertumbuhannya tidak sebesar apa yang diharapkan. Hal ini lantaran adanya bantuan dari perusahaan baik swasta dan BUMN yang menyalurkan dana CSR-nya untuk pengembangan IKM.
“Tapi kami yakin ini akan tetap tercapai dan mudah-mudahan tidak banyak menganggu karena ada banyak pihak yang akan membantu. Jadi ini diharapkan dapat banyak membantu (pertumbuhan IKM),” tandas dia.

Seperti diketahui berdasarkan Inpres tersebut, Kementerian Perindustrian mengalami pemangkasan anggaran sebesar Rp 700,36 miliar dari anggaran yang ditetapkan semula sebesar Rp 2,92 triliun

Disisi lain, Euis juga menargetkan jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) hingga akhir 2014 jumlah mencapai 3,5 juta unit. Jumlah ini meningkat 100 ribu jika dibandingkan tahun lalu jumlah IKM telah mencapai 3,4 juta unit.”Jadi dari target kami yang bisa mencapai 3,5 juta, kami masih kekurangan 100 ribu lagi,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pentingnya pemerintahan untuk mendorong pertumbuhan IKM karena sektor ini merupakan sektor yang kuat. “IKM merupakan cikal bakal dari industri yang kuat. Industri dalam IKM inilah yang mampu bertahan di tengah krisis ekonomi dan mampu mendukung ketahanan ekonomi nasional,” kata Euis.

Selain itu, sektor IKM ini juga mampu menyerap investasi yang cukup besar mencapai Rp 284 triliun dengan nilai ekspor sebesar US$ 18,6 miliar. “IKM juga mampu menyerap tenaga kerja mencapai 9,7 juta orang, dan ini masih bisa terus dikembangkan,” ungkap dia.

Namun dalam upaya untuk menumbuhkan sektor IKM, Euis mengakui, ada beberapa hal yang menjadi hambatan seperti permodalan, manajemen, teknologi dan pemasaran.”Perusahaan-perusahaan ini bisa membeli hasil produk dari IKM yang bisa dimasukan dalam program CSR mereka. Dengan begitu IKM jadi punya pasar yang pasti untuk menjual produknya. Atau memberikan pelatihan IKM, tetapi jangan pelatihan dua hari saja, harus yang berkelanjutan,” pungkasnya. (kur)

Don't Miss

Uang

Menkeu: SiLPA 2020 Capai Rp234,7 Triliun

JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Sisa Lebih Pembiayaan

Ganjar-Mahfud Dapat Restu Dua Tokoh Penting Jawa Barat

BANDUNG-Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Jawa Barat melaksanakan