Pertumbuhan Kredit Meningkat Pada Triwulan IV 2018

Thursday 17 Jan 2019, 10 : 01 am
by

JAKARTA-Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan pertumbuhan triwulanan kredit baru meningkat pada triwulan IV-2018. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru triwulan IV-2018 sebesar 71,7%, meningkat dibandingkan 21,2% pada triwulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman mengatakan peningkatan tersebut bersumber dari semua jenis penggunaan kredit, baik modal kerja, investasi, maupun konsumsi.

“Sementara itu, pertumbuhan kredit pada triwulan I-2019 diprakirakan melambat sejalan dengan pola historisnya yang menunjukkan kebutuhan pembiayaan nasabah masih terbatas di awal tahun,” ujarnya.

Menurutnya, pertumbuhan kredit yang diprakirakan melambat pada triwulan I-2019 disertai dengan standar penyaluran kredit yang akan lebih ketat. Hal ini tercermin dari Indeks Lending Standard sebesar 14,6%, lebih tinggi dibandingkan dengan -1,4% pada triwulan sebelumnya.

Pengetatan penyaluran kredit terutama akan dilakukan terhadap kredit investasi dan kredit modal kerja, yaitu pada aspek tingkat suku bunga kredit. Namun demikian, aspek lainnya seperti perjanjian kredit dengan nasabah, persyaratan administrasi, biaya persetujuan kredit, dan jangka waktu kredit yang diberikan akan lebih longgar pada triwulan I-2019.

Hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2019. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2019 akan mencapai 12,2%.

“Optimisme tersebut didorong oleh prakiraan pertumbuhan ekonomi yang tetap baik pada 2019 dan rasio kecukupan modal bank yang meningkat,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah Tetbitkan Keppres BPIH 2022

JAKARTA-Keputusan Presiden (Keppres) tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2022

Jokowi Pemimpin Bermasalah, Tetapi Tak Ada yang Berani Ucap Narasi Impeachment

JAKARTA-Pakar hukum tata negara Refly Harun mengaku sudah lama mengkritik