Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat Hanya 11,55%

Friday 13 Mar 2015, 7 : 23 pm
by
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto

JAKARTA-Kondisi sektor jasa keuangan domestik sampai Februari secara umum masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai ditandai terus menguatnya arah perdagangan pasar saham dan pasar surat utang domestik. Demikian juga dengan kinerja keuangan dan profil risiko di lembaga jasa keuangan juga terpantau masih dalam kondisi normal.

Demikian kesimpulan Rapat Bulanan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diselenggarakan Rabu 11 Maret 2015 untuk mengevaluasi perkembangan dan profil risiko di industri jasa keuangan.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis I B, Lucky Fathul AH menjelaskan pasar modal domestik pada Februari 2015 melanjutkan kecenderungan menguat. Hal ini terlihat dari peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penurunan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN), yang disertai oleh net buy investor non-residen di pasar saham maupun pasar SBN.

Beberapa faktor yang melatarbelakangi penguatan pasar saham dan surat utang domestik di antaranya adalah pengaruh sentimen global antara lain normalisasi The Fed yang belum akan dilaksanakan dalam waktu dekat, kesepakatan bailout Yunani, dan quantitative easing zona Euro; serta membaiknya data ekonomi domestik antara lain data inflasi, neraca perdagangan, dan transaksi berjalan.

Kondisi keuangan lembaga jasa keuangan masih terpantau dalam kondisi baik. Di industri jasa keuangan, pertumbuhan kredit perbankan dan piutang pembiayaan per Januari 2015 tercatat masing-masing sebesar 11,55% dan 4,68% yoy, melambat dibandingkan bulan sebelumnya (masing-masing 11,58% dan 5,22% yoy) sejalan dengan proses penyesuaian dalam perekonomian domestik.

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) perbankan per Januari 2015 tercatat cukup tinggi sebesar 21,01% naik dibandingkan posisi Desember 19,57%. Rentabilitas dan efisiensi perbankan juga tercatat stabil. “Pada tahun 2015 ini, sejalan dengan membaiknya proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik, pertumbuhan kredit perbankan dan piutang pembiayaan diperkirakan akan meningkat,” ujarnya.

Di industri perasuransian, kecukupan investasi asuransi jiwa maupun asuransi kerugian untuk menutup kewajiban kepada pemegang polis juga tercatat masih memadai.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Subsidi Parpol Naik, Tak Ada Jaminan Korupsi Berkurang

JAKARTA-Kenaikkan dana subsidi parpol hingga 10 kali lipat dinilai tidak

Di Labuan Bajo, Menpar Berikan Hadiah Pemenang Starup WSA 2019 di Atas Pinisi

LABUAN BAJO-Berbeda dari acara tahun sebelumnya, penyelenggaraan Wonderful Startup Academy