PGI: Perusakan Makam Kristen Bermotif Politik Pilkada

Tuesday 5 Mar 2019, 10 : 47 pm
by

JAKARTA-Meskipun proses intoleransi masih terjadi di sejumlah daerah di tanah air, namun tendensinya menurun pada belakangan ini.

Hal ini disampaika Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Gomar Gultom, usai bersama pengurus PGI diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/3).

“Kita melihat proses intoleransi ini buah dari perjalanan panjang dari pembiaran yang terlalu lama dari kelompok-kelompok intoleran yang berlangsung di negara ini selama ini. Kalau kita lihat tendensinya kan menurun sebenarnya belakangan ini,” katanya.

Mengenai terjadinya pemindahan makam di beberapa tempat, Pdt. Gomar Gultom melihat motifnya lebih karena soal pilkada atau pemilu. Tidak semua kasus yang terjadi belakangan ini murni karena intoleransi agama tapi juga karena pilihan-pilihan politik dan ini dipolitisasi.

“Kita juga mesti aware terhadap ini untuk tidak menyamaratakan semua kasus-kasus yang ada,” ujarnya.

Secara umum, menurut Pdt. Gomar Gultom, PGI menilai bahwa tidak ada penambahan signifikan terhadap kasus-kasus penutupan rumah ibadah misalnya. Yang ada, lanjut Sekretaris Umum PGI itu, masih efek-efek dari kasus yang lama, yang belum terselesaikan sampai sekarang.

Menyinggung masalah Pemilu tanggal 17 April mendatang, Pdt. Gomar Gultom menyampaikan, bahwa PGI secara khusus mengeluarkan imbauan, baik melalui video klip maupun surat pastoral supaya seluruh warga gereja aktif menjadi pemilih, tidak ada seorangpun akan menjadi golput.

“Itu imbauan kita. Dan kalau bepergian, hendak mengurus formulir A5. Kalau mau mau berlibur, berliburlah setelah mencoblos pada tanggal 17 April,” sambung Gomar.

Konferensi Gereja dan Masyarakat

Sebelumnya Ketua Umum PGI Pdt. Hendriette Tabita Hutabarat-Lebang menyampaikan, kedatangan pengurus PGI ke Istana Merdeka dimaksudkan untuk menyampaikan dan mengundang Presiden Jokowi untuk menghadiri Konferensi Gereja dan Masyarakat yang akan diselenggarakan di Manado, 28-31 Maret 2019. Pada helatan ini Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey didapuk menjadi ketua panitia.

Konvensi ini, lanjut Ketua Umum PGI, diselenggarakan untuk merenungkan, menggumuli masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia dalam konteks iman kristiani dan bagaimana umat kristiani merespons, ikut berpartisipasi aktif dalam membangun bangsa ini, ikut memberi sumbangsih bagi tujuan kemaslahatan semua umat.

“Pada saat yang sama, gereja-gereja di Indonesia berpartisipasi dalam mengadakan perubahan-perubahan yang dibutuhkan di tengah masyarakat Indonesia yang berubah cepat,” kata Pdt. Hendriette.

Menurut Hendriette, PGI juga akan mengadakan Sidang Raya pada 8-13 November 2019 di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). PGI juga menyampaikan undangan kepada Presiden untuk menghadiri Siang Raya ini.

Saat menerima pengurus PGI itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Staf Khusus Presiden Bidang Politik dan Pemerintahan Ari Dwipayana.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Demi Akselerasi Industri, Kemenperin Rangkul Pakar dan Pengusaha

JAKARTA-Kementrian Industri (Kemenperin) mencatat sektor industri mampu tumbuh 5,21% pada

Kemendag Luncurkan Pasar Fisik Batu Bara Online

JAKARTA- Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Bursa Berjangka Jakarta