Posisi Investasi Indonesia Capai USD 414,2 Miliar

Tuesday 31 Mar 2015, 5 : 55 pm
by

JAKARTA-Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia mencatat net kewajiban sebesar USD419,8 miliar (47,2% PDB) pada akhir triwulan IV-2014, meningkat 1,4% dari posisi net kewajiban sebesar USD414,2 miliar (47,0% PDB) pada akhir triwulan III-2014. Kenaikan net kewajiban PII Indonesia tersebut disebabkan oleh meningkatnya posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) dan menurunnya posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN). “Kondisi tersebut sejalan dengan surplus transaksi finansial dalam rangka pembiayaan defisit transaksi berjalan di Neraca Pembayaran Indonesia (NPI),” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di Jakarta, Selasa (31/3).

Sementara itu, faktor revaluasi negatif akibat penguatan dolar AS tidak terlalu berdampak signifikan pada net kewajiban PII Indonesia, karena meskipun menurunkan nilai aset, namun di sisi lain juga menurunkan nilai kewajiban dengan nilai yang relatif sama.

Dia menjelaskan, posisi AFLN Indonesia pada akhir triwulan IV-2014 mengalami penurunan 0,6% (qtq) atau sebesar USD1,3 miliar menjadi USD214,2 miliar. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh meningkatnya transaksi penarikan simpanan sektor swasta pada bank di luar negeri dan faktor revaluasi negatif akibat penguatan dolar AS. Namun demikian, penurunan aset lebih lanjut dapat tertahan oleh peningkatan cadangan devisa dan penanaman modal pada anak perusahaan di luar negeri.

Sedangkan posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan IV-2014 meningkat 0,7% (qtq) atau sebesar USD4,2 miliar menjadi USD633,9 miliar. Peningkatan kewajiban tersebut didorong oleh naiknya penarikan utang luar negeri (ULN) korporasi, baik dari pihak afiliasi maupun non-afiliasi. Akan tetapi, faktor revaluasi negatif akibat penguatan dolar AS dapat menahan peningkatan kewajiban lebih lanjut. “Bila dibandingkan dengan posisi akhir tahun sebelumnya, PII Indonesia pada akhir 2014 mengalami peningkatan net kewajiban sebesar 13,3% (yoy),” urainya.

Kondisi tersebut disebabkan oleh kenaikan kewajiban yang jauh lebih tinggi daripada kenaikan aset. Sepanjang 2014, posisi kewajiban meningkat sebesar USD73,2 miliar yang terutama berasal dari arus masuk dalam bentuk penanaman modal asing langsung dan investasi portofolio. Hal ini tercermin dari transaksi finansial NPI yang mencatat peningkatan inflow yang sangat tinggi pada 2014. Sementara itu, posisi aset hanya meningkat sebesar USD23,9 miliar yang didorong oleh transaksi pada cadangan devisa, penanaman modal langsung, dan penempatan simpanan sektor swasta pada bank di luar negeri.

BI menilai perkembangan PII Indonesia sampai dengan triwulan IV-2014 masih cukup sehat dan mencerminkan kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia. Namun demikian, BI terus mewaspadai risiko peningkatan net kewajiban PII terhadap perekonomian. “Ke depan, BI berkeyakinan kinerja PII Indonesia akan semakin sehat dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh BI,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Puan: Pasar Wujud Nyata Ekonomi Rakyat

MANADO-Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan revitalisasi Pasar Jengki Bersihati,

Siap Buyback Saham, HEAL Sediakan Dana Senilai Rp100 Miliar

JAKARTA-PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menyiapkan anggaran maksimal senilai Rp100