SEMARANG-Presiden Joko Widodo menegaskan akan mengawasi sendiri pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty untuk rakyat. Upaya ini dilakukan agar program tax amnesty berhasil. “Pelaksanaan tax amnesty akan saya awasi sendiri. Saya sudah membentuk intelijen, BPKP, task force (Satgas), saya bentuk satgasnya,” tegas Presiden dalam acara sosialisasi program tax amnesty di Rama Shinta Ballroom, Hotel Patra Jasa, Semarang, Jateng, seperti dikutip dari laman setkab, Rabu (10/8).
Presiden Jokowi didampingi Menteri terkait turun langsung melakukan sosialisasi di sejumlah daerah, termasuk Kota Semarang. Hal ini dilakukan, agar Menteri terkait dapat langsung menjelaskan tentang Undang-Undang Tax Amnesty kepada masyarakat.
Hingga saat ini, uang yang masuk sudah mencapai Rp11,8 triliun, sementara wajib pajak (WP) yang mengikuti program ini sudah mencapai 1.810 orang. Namun, Presiden Jokowi menganggap bahwa capaian ini masih sedikit. “Sebagai awalan dan pemanasan, jumlah ini tidak menjadi masalah,” terangnya.
Keberhasilan program Tax Amnesty, diyakini Presiden Jokowi akan menguatkan nilai tukar rupiah, meningkatkan cadangan devisa, dan penerimaan negara. “Kalau ini berhasil, penguatan nilai tukar rupiah pasti. Yang kedua, peningkatan cadangan devisa, sudah naik dari 103 miliar dollar AS menjadi 111 miliar dollar AS. Negara lain tergerus cadangan devisanya, karena ada penguatan dolar, kita sudah naik. Ini patut kita syukuri,” ujarnya.
Presiden juga meyakini, kalau uang dari program tax amnesty sudah masuk ke perbankan, maka likuiditas perbankan akan naik. Dengan demikian, kredit yang disalurkan kepada masyarakat juga akan semakin mudah. “Dalam jangka menengah dan panjamg, program ini juga akan meningkatkan penerimaan negara,” pungkasnya.