Presiden Ingin Perbanyak Startup Yang Rambah Pasar Global

Saturday 8 Dec 2018, 1 : 28 pm
by
Presiden Jokowi meninjau salah satu stan pada pembukaan Digital Startup Connect 2018 di Kartika Expo, Balai Kartini, Setiabudi, Jakarta, Jumat (7/12)

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan untuk memperbanyak usaha rintisan kecil-kecil (startup) yang bisa merambat pasar global. Ia menilai, banyak sekali, industri rumah tangga misalnya, fashion muslim di rumah tangga, handicraft, atau kopi yang kemasannya masih seperti-seperti itu juga dari dulu.

“Ini perlu dibangun, perbaiki. Buah-buah lokal yang banyak sekali, siapa yang memasarkan, quality control-nya siapa? Engggak bisa langsung Saudara-saudara tampilkan di online, enggak bisa,” kata Presiden Jokowi pada Pembukaan Digital Startup Connect 2018 di Kartika Expo, Balai Kartini, Setiabudi, Jakarta, Jumat (7/12).

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menkominfo Rudiantara, Kepala BEKRAF Triawan Munaf, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Wesley Harjono (CFO Gan Kapital dan President Director Plug and Play Indonesia)

Kendati demikian, Presiden mengaku masih ada persoalan-persoalan teknis dan non-teknis yang perlu diselesaikan. Misalnya memperbaiki manajemen usaha kecil dan mikro, seperti warung, dan mengkoneksikannya dengan yang ada di online.

“Ini sebuah pekerjaan besar yang harus kita kerjakan bersama-sama, harus kita kerjakan dengan berkolaborasi bareng-bareng,” terang Presiden seraya mengingatkan agar anak-anak muda jangan berkonsentrasi hanya di ekosistem online tetapi juga mengerjakan ekosistem offline.

Presiden Jokowi berharap Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) bisa mengorganisir hal ini secara baik. Sementara Menkominfo bisa memberikan wadah sehingga ekosistem online dan offline ini bisa tersambung, yang akan memudahkan loncatan ekonomi pelaku usaha, baik yang online maupun yang offline.

Signifikan
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyampaikan, bahwa ekonomi digital telah memberikan kontribusi yang signifikan kepada PDB Indonesia. Pada 2017 kontribusinya ini sebesar 7,3%.

“Ini gede sekali, padahal pertumbuhan ekonomi kita hanya 5,1%. Ini sebesar 7,3%. Artinya, memang ekonomi digital memiliki pertumbuhan yang lebih besar dari pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Presiden seraya menambahkan untuk tahun 2018 ini diproyeksikan akan berkontribusi 8,5% dari PDB.

Presiden juga memuji lompatan-lompatan kemajuan di sociopreneur. Ia menyebutkan, di 10 negara ASEAN terdapat 7 unicorn, dan 4 di antaranya ada di Indonesia, yaitu Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia.

“Saya yakin yang hadir di sini insyaallah ada lagi yang akan menyusul menjadi unicorn sebagai tambahan yang 4 tadi. Saya juga ingin lebih banyak unicorn kita, yang lahir di Indonesia, itu mengekspor teknologinya ke negara-negara lain, intervensi ke negara-negara lain,” sambung Presiden.

Mengakhiri sambutannya, Presiden Jokowi mengajak anak-anak muda untuk hijrah dari perilaku konsumtif ke perilaku produktif, hijrah dari zona nyaman menuju inovasi dan terobosan, dan hijrah menjadi negara yang subur digital startup-nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Investasi Masyarakat di Reksa Dana Baru Sekitar 6%

JAKARTA-Potensi nasabah reksa dana di Indonesia masih sangat besar. Namun

Kartu Prakerja, Menko Disarankan Bersinergi Dengan Kemenaker-Kemendes

JAKARTA-Kalangan DPR menyarankan agar Kemenko Perekonomian menggandeng Kemenaker dan Kemendes