Presiden: Jangan Sampai Dana Desa Rp187 Triliun Kembali ke Jakarta

Monday 14 May 2018, 5 : 56 pm
by
Presiden Jokowi menyalami para kepala desa peserta Rakornas Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pusat dan Daerah Tahun 2018, diHall D-2, JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/5) pagi.

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengharapkan agar Dana Desa yang tahun 2018 ini dianggarkan sebesar Rp60 triliun dan sejak 2015 lalu keseluruhannya mencapai Rp187 triliun didorong untuk masuk ke desa, supaya perputaran uang ada di desa, di lingkup kecamatan atau di lingkup kabupaten maksimal.

“Yang dulu-dulu itu, uang itu kalau sudah sampai daerah kesedot lagi ke Jakarta. Inilah yang kita harapkan agar uang itu Rp187 triliun dan tahun depan insyaallah akan kita tingkatkan lagi, benar-benar jangan sampai tersedot lagi masuk ke Jakarta,” kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pusat dan Daerah Tahun 2018, diHall D-2, JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/5).

Oleh sebab itu, Presiden menitipkan jangan sampai Dana Desa Rp187 triliun itu kembali lagi ke Jakarta. Caranya tegas Presiden semua kebutuhan desa itu harus disuplay dari internal desa dalam setiap program atau proyek.

“Misalnya, misalnya membuat jalan desa, embung desa dan irigasi desa. Kalau membutuhkan pasir maka belinya dari lokal, dari desa itu. Kalau enggak ada ke lingkup kecamatan, belinya di situ,” tuturnya.
Demikian juga, jika mem utuhkan batu maka baru tersebut harus bersumber dari lingkungan desa atau lingkungan kecamatan itu. Sehingga uangnya biar beredar ke situ terus muter, muter, muter.
“Beli semen juga di desa, di kecamatan juga ada toko semen, ada ndak? Beli di situ biar uangnya muternya di toko-toko itu,” ujar Presiden.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Total Biaya Pilkada Sekitar Rp20 Triliun

JAKARTA-Total biaya pemilukada secara langsung untuk seluruh Indonesia baik di

KH Maruf: Banten-Jabar Harus Digenjot Terus

JAKARTA-Calon wakil presiden KH Maruf Amin tidak terlena dengan hasil