Presiden: Jangan Takut Bersaing di MEA

Wednesday 25 Nov 2015, 2 : 26 am
by
Presiden Joko Widodo

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengungkapkan kegembiraan dan rasa senangnya mendengar produk-produk dalam negeri siap bersaing di pasar internasional, khususnya menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Tahun 2016.

“Sebulan lagi MEA (ASEAN Economy Community) akan dibuka.Artinya apa, mau tidak mau, suka tidak suka kita harus siap menghadapi itu. Dan saya senang yang berkumpul disini adalah yang siap,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya usai menyerahkan penghargaan produktivitas Paramakarya tahun 2015 kepada 22 perusahaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/11).

Presiden Jokowi lalu menceritrakan hasil pertemuannya dengan para pemimpin ASEAN.

Justru banyak pemimpin ASEAN yang mengkhawatirkan kebanjiran produk Indonesia.

”Presidennya, perdana menterinya bisik-bisik ke saya. Waduh ini kalau dibuka ini yang untung Indonesia, barang-barangnya murah, macem-macem lagi. Jadi kalau kita takut keliru. Mereka takut kita kok malah kita jadi takut mereka,” kata Presiden.

Presiden menambahkan kalau produk Indonesia ditawarkan tetapi tidak ada yang membeli, artinya produk nasional kalah bersaing dengan negara lain.

“Ada tadi saya tanya kripik singkong masuk Korea, seneng saya. Ada tadi sarung golf masuk ke semua negara. Contoh-contoh seperti itu artinya produk-produk kita bisa bersaing. Ada produktivitas, nggak bisa ditolak lagi sudah,” kata Presiden.

Presiden Jokowi mengingatkan bahwa era sekarang adalah era persaingan dan era kompetisi, yang melibatkan antara negara, bukan lagi antar perusahaan.

“Kedepan nanti akan ada yang lain lagi. Ada yang namanya Trans Pasific Partnership (TPP), ada yang namanya  Free trade agreements of the European Union (FTA-EU) mau nggak mau sudah, nggak bisa ditahan lagi, gimana kita menahannya,” kata Presiden.

Bila Indonesia menolak membuka diri terhadap MEA, ataupun TPP,maka Indonesia tidak akan  bisa berjualan ke negara-negara lain anggota TPP.

Dalam upaya memenangkan persaingan, Presiden sudah memerintahkan Menteri Perdagangan untuk menyiapkan Badan Promosi Ekspor khusus untuk penetrasi masuk ke negara lain dan  Dewan Penunjang Ekspor.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Distrik Otomotif PIK 2 Sudah Rampung 70%, Inilah Para Pemesannya

JAKARTA-Kawasan Distrik Otomotif PIK 2 terus bertambah jumlah tenant-nya, seiring

Beli Properti, BI: Konsumen pengguna Fasilitas KPR Capai 74,16%

JAKARTA-Hasil survei harga Properti Residensial Bank Indonesia (BI) mengindikasikan akselerasi