Presiden: Kita Harus Optimistis Bisa Memenangkan Persaingan

Thursday 16 Jun 2016, 1 : 26 am
by

JAKARTA-Presiden Joko Widodo kembali mengungkapkan rasa optimismenya bahwa bangsa Indonesia bisa memenangkan persaingan ditengah ketatnya kompetisi global. “Dari kunjungan ke beberapa negara, saya merasakan bahwa ekonomi dunia memang sedang bermasalah dan lesu. Bahkan beberapa negara mengalami pertumbuhan yang negative,” ujar Presiden Jokowi.

Namun, Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif.  “Ini artinya, kondisi kita tidak sejelek itu,” urainya.

Untuk itu, Presiden mengajak masyarakat Indonesia bersyukur bersama-sama di bulan suci Ramadhan ini. “Marilah kita bersyukur bersama-sama, mari kita ajak hati kita, mari kita perkuat kekompakan kita, mari kita perteguh kerja sama kita membangun bangsa dan negara,” kata Presiden Jokowi.

Presiden yakin, Indonesia bisa menjadi pemenang di kancah persaingan yang sangat ketat sekarang ini. Akan tetapi, untuk memenangkan persaingan tidak semudah membalikan telapak tangan. Karena itu, harus bekerja lebih keras lagi. “Kita harus bangun konektivitas dari Sabang sampai Merauke, hambatan birokrasi yang ada harus kita pangkas, kualitas SDM semuanya harus kita tingkatkan,” tutur Presiden

“Dengan kerja keras dan kerja sama itu, saya yakin negara kita benar-benar bisa menjadi negara yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur (negara yang baik dan selalu dalam ampunan Allah),” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pada rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I-2021 senilai maksimal Rp3 triliun, surat utang ini akan terbagi menjadi tiga seri, yakni Seri A bertenor 370 Hari Kalender, Seri B bertenor tiga tahun dan Seri C bertenor lima tahun.

Obligasi Indah Kiat Pulp & Paper Senilai Rp1,584 Triliun Dicatatkan di BEI

JAKARTA-Obligasi Berkelanjutan PT Indah Kiat Pulp & PaperTbk (INKP) IV

Mendag: Indonesia Terus Perjuangkan Kebijakan Nasional di Tingkat Multilateral

JAKARTA-Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menegaskan Pemerintah Indonesia akan terus