Presiden: PTSP Tetap Dievaluasi Meskipun Investasi Tumbuh 17,8%

Tuesday 23 Aug 2016, 4 : 35 pm
by
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengatakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang ada di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) harus dievaluasi meskipun data investasi tahun 2016 menunjukkan kenaikan 17,8 persen dibanding 2014. “Untuk perbaikan-perbaikan, untuk pembenahan-pembenahan, utamanya kecepatan dalam pelayanan investasi agar lebih baik lagi,” kata Presiden Jokowi dalam pengantarnya pada Rapat Terbatas yang membahas evaluasi PTSP, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/8) .
Hadir dalam rapat terbatas itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menperin Airlangga Hartarto,  Mendag Enggartiasto Lukita,  Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki, Dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Presiden menegaskan, PTSP bukan hanya semata-mata loket yang berada di satu lokasi, namun harus masih menunggu lama. “Saya minta, sekali lagi ini kepada seluruh kementerian/lembaga-lembaga penerbit perizinan yang berkaitan dengan penanaman modal, ini mulai diberikan, dan Kepala BKPM mulai ditarik saja agar kecepatan ini lebih cepat lagi sehingga investor tidak perlu berkeliling di setiap kementerian,” tegas Presiden.
Presiden juga meminta agar keterpaduan antara PTSP di pusat, di daerah harus betul-betul terlihat. “Jangan sampai nanti pusat cepat, daerah masih lama. Atau pusatnya lama, daerah cepat,” tegas Presiden.
Oleh sebab itu, lanjut Presiden, semua harus dilihat dan harus ada standardisasi pelayanan investasi yang betul-betul tersinergi dan terkoordinasi antara pusat dan daerah.
Presiden juga berharap agar terus monitoring, pengawalan terhadap proses-proses investasi ini benar-benar dilakukan, diidentifikasi, dicarikan solusi sehingga tidak ada lagi kata investor kesulitan proses sebuah perizinan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Capaian ini menunjukkan aktivitas produksi manufaktur diprediksi akan kembali di zona ekspansi atau di atas 50, setelah sebelumnya berada di level kontraksi, yakni Juli di angka 40,1 dan Agustus di 43,7

Ekonomi Indonesia Tumbuh Tinggi di Atas Ekspektasi Pasar

JAKARTA-Ekonomi Indonesia mampu tumbuh tinggi pada triwulan II-2023, sebesar 5,17%

OJK Gelar Kegiatan Regulator Mengajar di SMP Hang Tuah Makassar

MAKASAR-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Kegiatan Edukasi Keuangan melalui kegiatan