Presiden: Reformasi di Tubuh Polri Itu, Kalau Tak Ada Lagi Pungli dan Markus

Saturday 2 Jul 2016, 2 : 27 am
by

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengatakan tugas Polri kedepan akan semakin berat. Namun demikian, tugas mulia ini bisa dijalankan Polri dengan syarat menjaga kekompakan dan soliditas di internal Polri serta keberanian untuk mereformasi diri. “Saya ingin menekankan bahwa reformasi Polri adalah kunci menghadapi masa depan kita,” ungkap Presiden Jokowi dalam acara syukuran Hari Bhayangkara ke-70 Tahun 2016 dan Buka Puasa Bersama dengan Keluarga Besar Polri, di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (1/7).

Acara syukuran Hari Bhayangkara ke-70 dengan tema “Dengan Memperkuat Soliditas, Profesionalisme, dan Revolusi Mental, Polri Siap Mengamankan Kebijakan Pemerintah ini juga dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, para Menteri Kabinet Kerja, para Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, serta pejabat dan anggota Polri.

Menurut Presiden, reformasi di tubuh Polri akan berhasil jika dilakukan sepenuh hati. Artinya, reformasi dari hulu sampai hilir. Termasuk didalamnya, sistem rekruitmen sampai dengan pelayanan Polri pada masyarakat.

Hal ini dibarengi dengan perubahan mental, pola pikir, sampai perubahan perilaku setiap anggota Polri. “Muaranya adalah perubahan sikap dan perilaku yang lebih profesional, lebih berintegritas, dan penuh tanggung jawab. Dengan cara itu, saya yakin kepercayaan rakyat pada Polri akan semakin meningkat,” kata Presiden.

Presiden menginginkan reformasi di tubuh Polri harus betul-betul konkrit dan nyata dalam wajah pelayanan Polri pada masyarakat. “Tidak ada lagi pungutan liar (pungli), tidak ada lagi makelar kasus (markus), tidak ada lagi diskriminasi dalam penegakan hukum maupun dalam perlindungan warga masyarakat,” tegas Presiden.
Pada momentum ini, Presiden juga mengingatkan Polri untuk mau dan ikhlas menekan egosektoral dan memperkuat kerja sama antar lembaga, seperti dengan KPK dan Kejaksaan. “Kejahatan hanya bisa diperangi, kejahatan hanya bisa diberantas kalau kita bersatu, kalau lembaga-lembaga-lembaga penegak hukum saling bahu-membahu”, ucapnya.

Dalam sambutannya, Presiden juga mengucapkan terima kasih pada seluruh anggota Polri yang sedang bertugas menjaga keamanan, mengatur lalu lintas, dan memperlancar arus mudik menjelang hari raya lebaran. “Saya ingin memberi penghargaan dan apresiasi pada anggota Polri, yang dengan penuh keberanian menumpas terorisme, melawan bandar narkoba, dan juga bekerja keras menangani kasus-kasus kriminal yang disoroti masyarakat,” kata Presiden.

Mengakhiri sambutannya, Presiden berharap dan mendoakan Polri agar mampu berbenah diri menghadapi persaingan masa depan dan semakin dicintai rakyat Indonesia. “Semoga di Hari Bhayangkara yang ke-70, Polri mendapat berkah Ramadan sehingga makin handal, makin dicintai rakyat, dan reformasi internal Polri berputar semakin cepat,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jimly Penyembuh Luka Keadilan Publik

Oleh: Achmad Nur Hidayat, MPP Jimly Asshiddiqie telah memberikan kontribusi
Kehadiran digitalisasi teknologi dan pemanfaatan energi bersih diyakini pemerintah sebagai salah satu faktor pendorong transisi energi

Teknologi Digital dan EBT Jadi Pendorong Terkuat Transisi Energi

JAKARTA-Transisi energi menjadi salah satu solusi dalam menjawab tantangan ketahanan