Produk Kulit Dalam Negeri Diharapkan Miliki Branding

Thursday 7 May 2015, 6 : 55 pm
by
Menperin Saleh Husin memberikan keterangan kepada media cetak dan elektronik seusai membuka Seminar Nasional "Thorium Sebagai Sumber Daya Revolusi Industri" di Jakarta (24/5).

JAKARTA – Kualiatas produk kulit dalam negeri sudah cukup baik dan telah dipasarkan ke berbagai negara tujuan ekspor.

Namun, saat ini masih perlu didorong untuk memiliki branding sehingga lebih dikenal di manca negara.

Pasalnya, hasil produksi dalam negeri pada umumnya digunakan oleh pengusaha luar negeri yang memiliki branding.

“Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian menaruh perhatian yang sangat besar agar mutu dan kualitas produk kulit dan produk barang jadi kulit dapat ditingkatkan dan memiliki konsistensi. Selanjutnya pemerintah akan membantu agar produk dalam negeri memiliki branding,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin pada pembukaan Pameran Indo Leather & Footwear 2015 di Jakarta, Kamis (7/5).

Untuk mewujudkan hal tersebut,Menperin menegaskan, harus ada sinergi program yang intensif antara dunia usaha, pemerintah dan para penggiat event organizer.

“Tujuan dari program ini adalah agar produk dalam negeri dapat berdaya saing di pasar global sehingga perdagangan bebas dunia atau Free Trade Agreement (FTA) bukanlah suatu hambatan dalam pemasaran produk dalam negeri, tetapi menjadi salah satu sarana memperluas akses pasar,” ujarnya.

Kontribusi pertumbuhan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki cukup signifikan sekitar 0,27% dari total industri non migas sebesar 17,87% terhadapproduk domestik bruto (PDB) nasional pada tahun 2014.

Sementara itu, industri alas kaki nasional saat ini berjumlah 394 perusahaan dengan investasi mencapai Rp 11,3 triliun pada tahun 2014 dan menyerap tenaga kerja sebanyak 643 ribu orang.

“Ekspor industri Alas Kaki terus mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2014 nilai ekspor produksi alas kaki nasional mencapai USD 4,11 miliar atau naik sebesar 6,44% dari tahun sebelumnya sebesar USD 3,86 miliar,” ungkapnya.

Di samping itu, industri alas kaki merupakan salah satu sektor yang terus meningkat nilai perdagangannya dengan rata-rata nilai surplus dalam 5 tahun terakhir mencapai USD 2,84 miliar.

Pada akhir tahun 2014, surplus perdagangan produk alas kaki mencapai USD 3,7 miliar.

“Namun pemenuhan pangsa pasar dunia industri alas kakiIndonesia baru mencapai 3%, hal ini perlu ditingkatkan agar industri alas kaki sebagai penghasil devisa negara dapat ditingkatkan lagi. Tujuan ekspor utama produk alas kaki Indonesia adalah Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Inggris dan Jepang,” paparnya.

Sedangkan industri penyamak kulit saat ini berjumlah 67 perusahaan dengankapasitas terpasang industri penyamak kulit sebesar 250 juta square feet dengan tingkat utilisasi sebesar 48% dan tenaga kerja yang diserap sebanyak 7.230 orang.

“Kedua industri tersebut merupakan potensi besar bukan sajasecara nasional tetapi secara internasional dan diharapkan dapat memainkan peran penting dalam peningkatan kinerja perdagangan nasional yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas,” tegasnya.

Dengan terselenggaranya Indo Leather & Footwear 2015, Menperin mengharapkan pameran tersebut dapat menjadi tolak ukur yang konkrit atas minat konsumen terhadap produk dalam negeri.

“Saya menyambut baik kegiatan pameran terintegrasi dari mulai permesinan, aksesoris hingga produk jadinya yang diharapkan mampu menjembatani kebutuhan dunia usaha dalam mempromosikan produknya sekaligus sebagai sarana untuk membuka akses pasar, akses teknologi, investasi dan peningkatan wawasan dari sumber daya manusia khususnya bagi pengusaha nasional. Selain itujuga dapat melahirkan transaksi bisnis yang saling menguntungkan,” tuturnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

549 Orang Delegasi Asian Games 2018 Tiba di Jakarta

TANGERANG-Sebanyak 549 orang delegasi Asian Games 2018 tiba di Bandara
perseroan sedang berada dalam status PKPU yang diajukan oleh PT Sahabat Daya Mandiri, dengan Nomor Perkara 399/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Niaga Jkt.Pst.

Niat Bayar Utang, PTPP Siap Rilis Obligasi dan Sukuk Sebesar Rp2 Triliun

JAKARTA-PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III