Produksi R-80 Fokus Untuk Pasar Lokal

Tuesday 8 Apr 2014, 2 : 20 pm
indoduniatekno.blogspot.com

JAKARTA-Produksi pesawat terbang buatan Indonesia R-80 made in Regio Aviasi Industri (RAI) lebih banyak di pasarkan untuk kepentingan lokal. “”Fokus domestik merket sebagai titik awal karena lebih mudah memperoleh sertifikasi di Indonesia,” kata Presiden Direktur PT RAI, Agung Nugroho,  di Jakarta, Selasa (8/4/2014).

Menurut Agung, produk pertama pesawat ini  rencananya akan terbang 2017. Pesawat ini akan dijual untuk maskapai penerbangan domestik. Bahkan  sejumlah maskapai siap membeli pesawat rancangan BJ Habibie ini. “Kalau internasional butuh waktu. Kalaupun mau garap luar negeri fokusnya kawasan Asia Tenggara,”  ujarnya

Desain dan rancangan pesawat R-80 ini dinilai lebih memiliki beberapa keunggulan ketimbang pesawat made in Perancis ATR maupun Dash 80. Beberapa keunggulan itu, antara lain soal kehematan bahan bakar dan tingkat kenyamanan. “Yang jelas produk R-80 akan menjadi kompetitor  ATR maupun Dash 80 yang juga mempunyai 80 tempat duduk,” tuturnya

R-80 akan masuk ke pasar dengan harga  kompetitif dan akan  dikenal biaya operasi murah. Jika pesawat sejenis tempat duduk 70-an, R-80 lebih lebar dengan 80-90 tempat duduk. Dibandingkan kempetitor, produk mempunyai kemampuan takeoff maupun landing, menawarkan future maupun navigasi yang menggunakan teknologi terbaru.
 
PT RAI adalah perusahaan yang dibangun oleh PT Ilthabi Rekatama dan Eagle Capital yang dipimpin BJ HAbibie dengan kompetensi utama bidang desain, pengembangan, pembiayaan pesawat komuter sipil. Pesawat ini menggunakan baling baling turbo untuk mengurangi konsumsi bahan bakar. (ek)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Mahfud MD: Politik Uang itu Kotor dan Tidak Mendidik

JAKARTA-Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD, menghadiri Konsolidasi
Kebijakan tersebut masih konsisten dengan stance kebijakan moneter ketat untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 dan 4±1% pada 2015

BI Tahan BI Rate di Level 7,25%

JAKARTA-Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) akhirnya mengerem laju