Proyek Kereta Cepat, Bentuk Kolonialisasi China Atas Indonesia

Wednesday 3 Feb 2016, 11 : 43 pm
by

Oleh: Salamuddin Daeng

Proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung yang digarap oleh BUMN China “China Railway Construction Corp Ltd (CRCC)” sebuah Perusahaan milik Negara yang 61,33% sahamnya dimiliki oleh China Railway Construction Corporation (CRCCG) merupakan  bentuk investasi model colonial. Ini merupakan model penjajahan ekonomi China atas Indonesia. Setidaknya, kolonialisme ekonomi ini dicirikan oleh 3 hal yakni :

Pertama, proyek ini merupakan bagian dari pembangunan China yang memposisikan Indonesia sebagai salah satu propinsi dari Negara Republik Rakyat China (RRC) yang membutuhkan transportasi kereta cepat. Proyek kereta cepat akan menjadi pelampung penyelamat perusahaan kereta China yang hampir roboh akibat utangnya yang setara dengan utang pemerintah Brasil. Kontrak proyek kereta cepat yang telah ditandatangani oleh pemerintah Indonesia akan menjadi jualan perusahaan China untuk menumpuk utang baru dari pasar keuangan global.

Kedua, proyek ini akan menggunakan  bahan baku, barang modal dan tenaga kerja dari China. Dengan demikian maka proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini, China dapat kembali memajukan ekonominya, membangkitkan industry besi baja di Negara tersebut yang tengah lumpuh dan  mengatasi pengangguran  yang semakin meluas di China.

Ketiga, proyek kereta cepat ini akan menciptakan jerat utang dan ketergantungan jangka panjang Indonesia terhadap China. Proyek yang dialirkan ke Indonesia dalam bentuk utang/pinjaman kepada BUMN-BUMN di Indonesia dengan investasi awal senilai 5,5 miliar dolar dengan usia kelayakan proyek selama 40 tahun. Pada tingkat bunga 5 % dan kurs Rp. 13.800/USD, maka rakyat Indonesia/para penumpang kereta cepat akan membayar dalam jangka panjang dalam bentuk bunga senilai Rp. 180 triliun, dan pengembalian pokok utang senilai 75 triliun. Secara keseluruhan rakyat Indonesia akan membayar kepada China senilai Rp. 255 triliun.

Proyek ini sama sekali tidak memberikan keuntungan langsung maupun tidak langsung kepada Industri nasional, keuangan nasional dan kesejahteraan rakyat. Justru sebaliknya proyek ini akan menciptakan ketergantungan dalam jangka panjang Indoesia kepada China.

Penulis adalah Pengamat Ekonomi Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI) Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

CBA Usul Bentuk Satgas Khusus  LPEI

JAKARTA – Center for Budget Analysis (CBA) mengusulkan pembentukan Satuan Tugas

Hanura Tetap Kritisi Calon Ketua Komisi III DPR

JAKARTA–Pasca mundurnya calon Ketua Komisi III DPR, Ruhut Sitompul tidak