Rakor Sosialisasi Penutupan ‘Lokalisasi Dadap’ Dikawal Polisi Bersenjata

Monday 14 Mar 2016, 12 : 25 pm
by
Ratusan warga siap mengikuti Rakor Sosialosasi Penututupan Lokasi Dadap/photo Raja Tama

TANGERANG-Puluhan anggota Polisi bersenjata lengkap disiagakan, untuk mengamankan rapat koordinasi (rakor) dalam rangka sosialisasi penanganan lokalisasi Dadap Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Rakor tahap awal yang dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah, Bupati Ahmed Zaki Iskandar, Wakpolresta Tangerang, AKBP Mukti Juharsa, Danramil  05/06, Letkol Achirudin, Angkasa Pura II, tokoh masyarakat, tokoh agama dan unsur dari masyarakat itu dikawal ratusan aparat gabungan.   “Unsur TNI, Polri, Satpol PP, serta organisasi masyarakat pemuda pancasila dan forum betawi rempug (FBR) ikut mengamankan rakor ini. Keseluruhan ada 500 aparat kita siagakan,” cetus Wakapolresta Tangerang, Ajun Komisaris Besar Mukti Juharsa   di Gedung Pertemuan 9 Saudara di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (14/3).

Terlihat ratusan warga mengantre untuk masuk dan digeledah oleh petugas yang berisaga di gerbang gedung pertemuan 9 Saudara.

Pengerahan 500 aparat keamanan, yang berasal dari 350 aparat Kepolisian dan 150 aparat TNI, merupakan langkah antisipatif petugas, mengamankan jalannya rakor tahap I ini.  “Kendalanya banyak warga tidak membawa undangan, makanya kita adakan penggeledahan sebelum masuk ke ruang rakor,” tegasnya.

Dari pantauan wartawan www.beritamoneter.com , sejumlah petugas secara ketat memeriksa para tamu undangan yang hendak memasuki ruang rakor, selain memeriksa keabsahan undangan. Petugas juga memeriksa badan tamu yang hadir.  “Suratnya tunjukkan Pak, silahkan masuk,” tanya petugas Polisi yang berjaga di depan pagar.

Sementara ratusan warga yang hadir tanpa undangan terlihat berkumpul didepan ruang pertemuan, sampai akhirnya diizinkan memasuki ruang rakor. “Bapak semua diizinkan masuk, jangan gaduh, semua harus tertib. tunjukkan KTP jangan lupa. Kita hanya antisipasi, takutnya ada provokator-provokator kasih masukan engga benar,” jelas Kapolsek Teluknaga, Ajun Komisaris Polisi, Supriyanto.

Sehari sebelumnya, 15 orang yang sedang asik berpesta minuman keras oplosan di sebuah warung di Dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang, Banten, harus berurusan dengan Polisi Polsek Teluknaga.

Ke-15 orang yang sedang berpesta sambil berjoget dengan iringan musik dangdut itupun, mendadak kaget dengan kedatangan sejumlah aparat dari, Polsek Teluknaga, Koramil, Satpol PP dan Pokdar yang langsung menyergap.

Kapolsek Teluknaga, Ajun Komisaris Supriyanto, mendapati ke-15 orang yang sedang pesta miras oplosan tersebut, disebuah warung milik Amser Butar-butar.  “Dalam operasi Cipta Kondisi (Cipkon) yang Kami gelar dinihari, Kami amankan 15 orang sedang pesta miras oplosan,” terangnya, Minggu (13/3).

Diungkapkan Supriyanto, operasi cipkon yang rutin dilaksanakan pihaknya itu, guna meminimalisir ancaman kamtibmas dan tindak kejahatan di kawasan lokalisasi Dadap Cheng in yang kerap terjadi.

Selain ke-15 orang yang terlibat pesta miras oplosan itu, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa tujuh botol bir, satu galon tuak oplosan dan 32 unit kendaraan roda dua tanpa dokumen lengkap.  “Kelompok orang tersebut diamankan Komando untuk diperiksa dan diberikan arahan,” tandasnya.

Diungkapkan Supriyanto, lokalisasi yang akan segera digusur pada Mei mendatang itu, kerap menjadi sasaran operasi pihaknya. Terbukti, pada saat operasi berlangsung sejak pukul 21.00WIB hingga dini hari itu, sejumlah kafe dan warung remang-remang tempat biasa PSK Dadap mangkal mendadak tutup.  “Hal ini efektif sebagai langkah antisipasi awal agar kafe-kafe tersebut tetap dalam keadaan tutup,” tukasnya.  (Raja Tama)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Harga BBM Naik, Politisi Nasdem: Data Rakyat Miskin Harus Valid Agar BLT Tepat Sasaran

JAKARTA-Kalangan DPR mendesak pemerintah memikirkan efek lanjutan dari dampak kenaikkan

Gandeng Jepang, PLT OTEC 5 MW Segera Dikembangkan di Bali Utara

JAKARTA-Kementerian ESDM melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL),