Randy Jeremy Toh, Anak Cerebal Palcy Pameran Karya Lukis

Wednesday 24 Apr 2019, 3 : 43 am
by

Sudah banyak bukti menunjukkan bahwa keterbatasan fisik dan “kekhususan” yang seseorang alami tidak menjadi penghalang untuk berkarya dan berprestasi. Hal inilah yang terjadi pada Randy Jeremy Toh (17).

Dia menderita cerebal palsy, non verbal sejak bayi, namun bisa menghasilkan karya-karya lukis istimewa. Dia bisa menghasilkan karya lukis yang bagus, bahkan pernah ikut pameran di Jepang.

Cerebal Palsy yang remaja kelahiran Bandung, 22 Januari 2002 ini alami semula menyebabkan dia tidak bisa berbuat banyak. Tidak bisa berjalan, melihat, tidak bisa makan sendiri karena otot-otot tangannya lemah.

Kemudian melalui upaya tekun yang panjang dan penuh kesabaran ibunya Vivie Jericho, secara bertahap yang sangat lambat, ia bisa berjalan, melihat, membaca walau dengan sangat terbatas.

Dalam keterbatasannya tersebut dan di bawah asuhan ibunya itulah, Randy bisa menghasilkan karya-karya berupa lukisan-lukisan abstrak yang mengagumkan. Lihatlah gambar-gambar reflektif yang berbicara tentang banyak hal melalui judul Flower For Mommy, Earth Should Be Fine, The Energy of Blossom Heart, God’s Creation, Love Can Be in Many Colour and Shape. Karya-karya tersebut akan dipamerkan dalam Jakarta Marketing Week (24-30 April) di Area Mozaik Walk, Tenant J dan K, Kota Casablanca, Jakarta, pukul 10.00 – 20.00 WIB.

Untuk menggambar, Randy tidak membutuhkan kuas dan peralatan khusus lainnya. Dia hanya membutuhkan kanvas dan cat warna-warni. Untuk melukis, sangat tergantung mood-nya. Ketika ia menunjukkan isyarat bahwa dia mau melukis, ibunya menyediakan cat bermacam-macam warna dan canvas, lalu memberi tahu bahwa dia sudah bisa beraksi.

Randy lalu menyelupkan tangannya ke dalam cat kemudian mengucap-usapkan telapak tangan dan jari-jarinya yang berlumuran cat di canvas. Dengan feeling saja dia memilih warna cat lalu mengucap-usapkan atau menggerakkan jari-jarinya pada canvas. Gerakan jari-jarinya seperti gerakan jari yang menari dan tampak seperti bermain-main saja. Dalam hitungan waktu 30 menit, sebuah gambar sudah selesai.

Sangat jarang Randy melukis, sehingga sejak mulai melukis pada 11 tahun lalu, Randy baru menghasilkan 33 karya. Gambarnya asli tanpa finishing touch dari siapa pun. Bahkan Randy sangat tidak suka kalau ada yang menyentuh gambarnya. “Yang bisa dan boleh kami lakukan hanya membuatkan bingkai,” jelas Vivie ibunya yang juga adalah Vice President MarkPlus.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Besaran Anggaran Pengaruhi Kesuksesan Reformasi Agraria

JAKARTA–Pemerintah diminta segera membuat peta jalan (road map) terhadap pelaksanaan

Jokowi Sarankan Arsitektur Keamanan Kawasan Yang Kokoh

LAOS-Presiden Joko Widodo mengatakan potensi munculnya konflik secara terbuka di