RAPBN-P: BI Usulkan Nilai Tukar Rp 11.600 – 11.800

Friday 6 Jun 2014, 11 : 15 am
by
Agus Martowardoyo

JAKARTA-Pemerintah dan DPR terus melakukan pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014.

Dalam rapat pembahasan yang digelar Kamis (5/6), Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardoyo mengusulkan asumsi perubahan nilai tukar rupiah hingga Rp 11.800 per dollar AS.

Sementara Menteri Keuangan M. Chatib Basri menyampaikan opsi pengurangan anggaran belanja sebagai upaya menekan defisit anggaran.

Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, pihanya menetapkan kisaran nilai tukar rupiah pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014 sebesar Rp11.600 hingga Rp11.800 per dolar AS.

“Ini yang kami jadikan dasar untuk susun APBN-P 2014,” katanya.

Agus juga mengemukakan, BI akan terus menjaga neraca perdagangan yang saat ini masih mengalami tekanan.

“Ada unsur neraca perdagangan Januari-April (2014) defisit, masih tertekan,” terangnya.

Namun, Gubernur BI itu memperkirakan pada Q3 (triwulan III-2014) neraca perdagangan Indonesia akan bisa lebih baik.

“Walau transaksi dagang akan tetap defisit, tapi kita jaga,” ungkapnya.

Naikkan Tarif Listrik

Sementara Chatib Basri mengatakan,  pasar finansial saat ini terus mengikuti setiap pembahasan yang dilakukan dan menunggu hasil dari pembahasan terkait penyusunan RAPBNP 2014 itu.

“Kita akan berusaha maksimal,” katanya.

Terkait penghematan untuk menekan defisit, Menkeu menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan beberapa opsi untuk menekan pengeluaran.

Opsi pertama adalah dengan menekan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari 48 juta kilo liter (kl) menjadi sekitar 46 juta kl.

Opsi tersebut, kata Chatib,  sudah dituangkan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1 Tahun 2013 tentang larangan penggunaan BBM bersubsidi di sektor tambang, industri, perkebunan serta kendaraan dinas pemerintah.

“Kalau kita melakukan ini bisa hemat sekitar 2,85 volume juta kilo liter, tapi mesti dieksplor lagi,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Menkeu, ada pula opsi untuk menaikkan tarif listrik, dengan perkiraan anggaran yang dapat dihemat sekitar Rp8,51 triliun.

Disamping itu,penghematan sekitar Rp3,2 triliun juga  berpotensi diperoleh dari tidak adanya putaran kedua pemilu preside

Rapat kerja dengan DPR ini merupakan kali keempat pembahasan RAPBN-P 2014. Pemerintah dan DPR terus membahas opsi-opsi penghematan dalam RAPBN-P 2014, sebelum disahkan dalam rapat paripurna DPR.

Rapat ini antara lain dihadiri pula oleh Gubernur BI Agus Martowardojo, Menteri Keuangan M. Chatib Basri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana, dan Menteri Energi dan Sumber Saya Mineral (ESDM) Jero Wacik

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bosowa Corporindo Dorong Pertumbuhan Bisnis ABP

JAKARTA-PT Bosowa Corporindo, perusahaan dengan bisnis terintegrasi dari Kawasan Timur

Naikkan Alokasi CKPN, Laba Bersih BMRI Anjlok Jadi Rp17,12 Triliun

JAKARTA-Sepanjang 2020, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengalami penurunan