Rayakan Imlek Terbuka, Gus Dur Akhiri Diskriminasi Warga Tionghoa

Friday 1 Feb 2019, 7 : 18 am

TANGERANG- Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengaku bersyukur memiliki guru bangsa seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Alasannya, Presiden RI ke-empat tersebut memberikan kebebasan kepada warga keturunan Tionghoa dapat merayakan Imlek dan Cap Go Meh secara terbuka dan bebas di mana saja merayakannya tanpa rasa kekhawatiran.

“Tanpa Gus Dur tidak ada Imlek, Cap Go Meh, dan barongsai serta naga yang turun ke jalan. Bahkan tidak ada Bahasa Mandarin diajarkan di sekolah-sekolah bahkan di pesantren,” tegas Muhaimin Iskandar dalam Refleksi Imlek 2570/2019 bersama ratusan warga keturunan Tionghoa di Tangerang, Banten, Kamis malam (31/1/2019).

Hadir sejumlah jajaran DPP PKB, Menteri Kabinet Kerja dari PKB, Hanif Dhakiri dan Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo dan sejumlah anggota DPR lainnya, Siti Masyrifah dan Nihayatul Wafiroh.

Ketua Panitia Penyelenggara merangkap Caleg DPR RI daerah pemilihan Banten Ardy Susanto beserta caleg-caleg PKB warga Tionghoa dari PKB. Tampak juga anggota DPR RI periode 2014-2019 warga keturunan Tionghoa Daniel Johan.

Di acara yang mengambil tema ‘Merawat Keberagaman, Menjaga Persatuan’ itu, lebih jauh Muhaimin Iskandar mengungkapkan kebebasan perayaan Imlek dan Cap Go Meh secara bebas di tanah diawali ketika Gus Dur mencabut Inpres No.14/1967 karena bertentangan dengan UUD 1945.

Inpres tersebut selama puluhan tahun telah mengekang warga Tionghoa sehingga tidak bebas melaksanakan budayanya termasuk merayakan Imlek dan Cap Go Neh secara terbuka. “Setelah mencabut Gus Dur menerbitkan Keppres No.6/2000 yang menjamin kegiataan keagamaan, kepercayaan, dan adat istiadat warga Tionghoa secara terbuka,” ungkap Wakil Ketua MPR RI itu.

Muhaimin menegaskan perayaan Imlek adalah wujud dari penolakan PKB terhadap bentuk diskriminasi. Karena Gus Dur dan PKB adalah pencetus sejarah Imlek di Indonesia, sebagai upaya mengakhiri diskriminasi warga Tionghoa saat itu.

Pada kesempatan tersebut Muhaimin mengenalkan slogan yang menjadi pegangan bagi kader PKB. “Saya sampaikan karena mungkin banyak yang belum tahu, kalau PKB memiliki slogan di Pemilu 2019 ini yaitu ‘PKB Menang, Pancasila Jaya’. Untuk itu Kami minta dukungan ibu bapak sekalian. Jangan ragu membantu dan memenangkan PKB. Demi Pancasila, demi keadilan, dan demi kemanusiaan yang menjadi prinsip perjuangan PKB,” tegas Muhaimin. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PT BUANA FINANCE

Buana Finance Raih Fasilitas Kredit Rp80 Miliar dari Bank DKI

JAKARTA-PT Buana Finance  Tbk (BBLD) telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit

MUI Cemaskan Tekanan Dagang Soal Fatwa Halal

JAKARTA-Majelis Ulama Indonesia (MUI) menginginkan agar masalah fatwa dan sertifikasi