Reshuffle Kabinet, Demi Bangsa atau Demi Jokowi?

Friday 15 Apr 2016, 2 : 49 am
by

Oleh: Ferdinand Hutahaean

Belakangan ini ruang dengar publik kembali direcoki oleh isu Reshuffle Kabinet, yang awal tahun sempat menghiasi diskusi dan artikel media, meski kenyataannya  Presiden Jokowi tidak bergeming. Presiden tidak melakukan pergantian menteri sebagaimana yang disuarakan banyak pihak yang melihat bangsa ini terpur  disegala lini, namun  tidak juga teratasi.

Reshuffle kabinet jilid kedua kini, kembali menghangat meski tidak jarang juga isu ini hilang ditelan berita tentang dugaan korupsi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok atas pembelian lahan Sumber Waras maupun oleh penggusuran rakyat kecil.

Dan ditengah banyaknya manuver Ahok, isu perombakan kabinet tetap berselancar dan diyakini banyak pihak akan segera terjadi setelah ada kesepakatan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang baru selesai menggelar muktamar ke VIII dan Partai Golkar yang baru akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) bulan depan.

Benarkah kocok ulang kabinet  akan dilakukan setelah Munas Golkar? Biarlah Jokowi yang tau karena yang paham tujuan reshuffle ini juga adalah sesungguhnya hanya Jokowi. Apalagi, ini merupakan hak prerogative presiden.

Apa sebetulnya motif dari reshuffle kabinet jilid kedua yang semakin deras berselancar diruang dengar publik? Benarkah resuhffle demi bangsa? ataukah justru resuhffle ini demi Jokowi?

Siapa yang tau niat Jokowi melakukan reshuffle? Hanya Tuhan yang tau, apakah reshuffle jilid kedua demi bangsa atau demi keselamatan kekuasaan Jokowi sebagai presiden.

Namun demikian niat yang tersembunyi itu akan bisa kita ukur dengan berbagai indikator dan  paaramater yang jelas. Jika ternyata nanti banyak partai yang masuk kabinet, artinya resuhffle ini bukan demi bangsa akan tetapi demi kelanggengan pemerintahan Jokowi. Alasannya. Pertama, karena Jokowi dulu berjanji kabinetnya akan diisi oleh profesional dan tidak mau membagi-bagi kekuasaan. Kedua,  bisa kita lihat dari pemilihan orang orang yang akan duduk dikabinet dan orang yang tetap duduk sebagai menteri dari kabinet lama ini. Lama kerjanya dan lama milihnya. Banyak yang profesional di partai, tapi jika ternyata terpilih orang yang tidak profesional dan tetap menyisakan menteri dengan segudang masalah seperti Menteri BUMN, maka resuhffle itu dipastikan demi Jokowi dan bukan demi bangsa.

Sekaranglah saatnya, Presiden Jokowi menunjukkan kepada publik tentang siapa sesungguhnya putra Solo itu?  Benarkah Jokowi cinta republik ini? Benarkah Jokowi memiliki nasionalisme? Benarkah Jokowi merakyat? Benarkah Jokowi akan melindungi segenap tumpah darah Indonesia? Semua peryanyaan ini akan terjawab dalam resuhffle jilid dua yang sepertinya memang akan segera terwujud. Nasib bangsa dan nasib Jokowi dipertaruhkan dalam resuhffle ini, maka itu Jokowi jangan main-main karena  taruhan yang cukup besar bagi bangsa ini. Semoga Jokowi diberikan kebijaksanaan dan keberanian untuk menjadi bangsa Indonesia asli yang menjunjung tinggi amanat konstitusi bangsa ini dan meneruskan cita cita luhur pendiri bangsa.

Penulis adalah Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Percepat Revitalisasi Pasar, Pemerintah Anggarkan Dana Rp 1,2 Triliun

BANTEN-Pemerintah berencana mempercepat revitalisasi pasar rakyat. Selain termasuk dalam agenda

Uang Beredar November 2016 Capai Rp4.867,6 Triliun

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar