Romo Budhenk: Aksi Kekerasan dan Teror Melawan Peradaban Kasih

Tuesday 29 Mar 2016, 12 : 02 pm
by
Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang, Romo Aloys Budi Purnomo Pr

SEMARANG-Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang,  Romo Aloys Budi Purnomo Pr, mengecam aksi bom bunuh diri di Bandara Zenvatem, Brussels, Belgia (23/3) lalu dan di Taman Gulshan-e-Iqbal Lahore, Pakistan, (27/3).

Menurutnya, para pelaku aksi kekerasan dan teror tak lebih dari para pengecut tanpa akal dan nurani kemanusiaan. “Sebagai pribadi maupun dalam rangka pelayanan sebagai Ketua Komisi Hubungan dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang, saya sedih dan prihatin bahwa di era seperti ini masih ada orang yang tanpa akal sehat masih menggunakan dan mengedepankan kekerasan dan teror,” ujar Romo Budi dalam keterangan tertulisnya,  Senin (28/3).

Seperti diketahui, tindakan teror ini menewaskan sedikitnya 28 orang dan 304 korban luka-luka di Belgia; serta menelan korban jiwa 60 orang di Pakistan.

Romo Budi menegaskan aksi kekerasan dan teror tidak akan pernah memenangkan apa pun,  selain hanya mencabik-cabik kemanusiaan dan perdamaian yang tidak akan pernah hancur oleh kekerasan dan teror. “Para pelaku aksi kekerasan dan teror tidak akan pernah mengalami kedamaian dengan aksi mereka,” terang Romo yang akrab disapa Romo Budhenk ini

Lebih lanjut, Romo Budi mengatakan apa pun motivasinya, aksi kekerasan dan teror dengan sasaran publik apalagi anak-anak dan para perempuan tidak pernah bisa dimaklumi dan ditolerir. Para pelaku aksi kekerasan dan teror tak lebih dari para pengecut tanpa akal dan nurani kemanusiaan. “Seraya terus bertekun dalam iman, harapan dan kasih; mari kita terus berupaya mewujudkan peradaban kasih bagi masyarakat Indonesia dan dunia yang sejahtera, bermartabat dan beriman, apa pun agamanya. Kita kedepankan sikap sebagai pembawa perdamaian, kerukunan dan persatuan,” ujar Romo yang juga seorang peniup Saxophone handal ini.

“Janganlah semangat persaudaraan dan kebahagiaan kita sebagai Umat Manusia dirampas oleh pelaku aksi kekerasan dan teror,” ucapnya.

Lebih lanjut, Romo Budhenk berharap agar para pengendali dan pelaku aksi kekerasan dan teror di mana pun di dunia ini dianugerahi pertobatan dan hati sebagai manusia sejati. “Saya berdoa bagi para korban yang meninggal maupun terluka. Yang meninggal disambut dalam kebahagiaan sorga. Yang terluka baik lahir maupun batin, fisik maupun mental, segera dipulihkan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengecam keras  aksi serangan bom di Taman Gulshan e Iqbal dekat pusat Kota Lahore, Pakistan, Minggu (27/3), yang menewaskan puluhan orang. “Indonesia mengutuk keras serangan bom di Lahore. Teror atas nama apapun tidak dibenarkan. Dukacita mendalam untuk korban, rakyat Pakistan ,” demikian bunyi ciutan Presiden Jokowi yang diunggah melalui akun twitter pribadinya @jokowi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh 2,4%

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada

Menkeu: APBN Tetap Solid dan On Track

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan kinerja anggaran