SBY Tanam Bom Waktu di Jantung Ekonomi Indonesia

Friday 13 Dec 2013, 6 : 33 pm
by
utang luar negeri
ilustrasi

JAKARTA – Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng mengeritik cara pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  mengatasi persoalan ekonomi Indonesia dengan menambah utang baru.

Menurutnya, cara SBY itu semakin menjerumuskan bangsa ke dalam cengkraman asing dan utang luar negeri bahkan menanam bom waktu tepat dalam jantung ekonomi Indonesia.

“SBY berangkat ke Jepang untuk megemis utang luar negeri dalam mengatasi krisis ekonomi yang segara akan menghantam Indonesia.  Ini sangat tidak masuk akal sebab utang yang besar itulah yang menjadi penyebab krisis yang dihadapi Indonesia hari ini,” ujar Daeng di Jakarta, Jumat (13/12).

Sebelumnya Pemerintah Jepang mengatakan bahwa mereka akan menambah dua kali lipat  utang kepada Indonesia menjadi US $12 miliar atau sekitar Rp 144 trilliun sebagai Currency swap.

Dikatakan bahwa ini adalah antisipasi dari kebijakan moneter AS awal tahun mendatang yang akan memukul ekonomi Indonesia.

Daeng menilai, tindakan SBY jelas merupakan pengkhianatan yang akan menghambat upaya merebut Asahan Alumuniun (Inalum), namun menjerat leher bangsa dalam utang yang bertumpuk.

Cara SBY ini kata dia, akan semakin dalam menjerumuskan bangsa ke dalam cengkraman asing dan utang luar negeri.

“Kegagalan 9 tahun dalam menjalankan pemerintahan dan membangun fundamen ekonomi, malah diatasi dengan utang yang justru akan semakin menjerumuskan bangsa,” kiritiknya.

Dia melihat, pemerintahan SBY panik dengan situasi ekonomi yang melanda Indonesia dalam beberapa waktu terahir.

Akibatnya, cara mengatasainyapun tidak masuk akal.

Padahal kata dia, merosotnya nilai tukar rupiah terhadap US dollar AS disebabkan fundamental ekonomi Indonesia yakni defisit perdagangan, transkasi berjalan dan neraca pembayaran akibat impor pangan, impor migas, dan utang luar negeri.

“Mengatasi semua itu dengan menambah hutang luar negeri baik dari Jepang, China dan siapapun yang mau memberi utang kepada Indonesia jelas tidak logis,” jelasnya.

Yang terjadi ujarnya, Indonesia digadaikan kepada negara lain dengan cara yang murah dan serampangan.

Seharusnya, pemerintah korup ini tidak membuat komitmen strategis dengan asing.

Tingkah laku SBY menjelang berahirnya jabatan sebagai Presiden akan menjadi beban bagi pemerintahan berikutnya dan generasi mendatang,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Merahnya Ajaran Bung Karno

Oleh: Benny Sabdo “Merahnya Ajaran Bung Karno menguraikan soal bagaimana

DPR Harapkan MA Berikan Perlindungan Hukum Terhadap Investasi

JAKARTA-Komisi VI DPR RI yang menangani bidang investasi, industri dan