Semangat Berkompetisi Untuk Menjadi Negara Makmur

Thursday 23 Nov 2017, 12 : 10 pm
Menkeu, Sri Mulyani Indrawati

JAKARTA-Menteri Keuangan Sri Mulyani kagum pada semangat Presiden Joko Widodo yang selalu ingin berkompetisi di era globalisasi sekarang ini. “Saya ini kagum dengan semangat kompetisi Presiden Jokowi. Semangat seperti itulah yang harus tertular pada kita semua. Jangan punya mental pecundang,” kata Sri Mulyani di Wisma Antara, Jakarta, Kamis, (23/11/2017).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan semangat berkompetisi itu menunjukkan bahwa pemerintah tidak minder untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang siap berkompetisi dengan pesaingnya. “Semangat untuk bersaing tersebut salah satunya diwujudkan melalui upaya membuka ekonomi,” ujarnya.

Dosen FEUI ini menambahkan pemahaman mengenai komposisi perekonomian menjadi penting supaya negara mampu berkompetisi ketika membuka ekonominya. Tidak ada negara besar dan sejahtera kalau ekonominya tertutup. “Semua negara yang menjadi kaya dan makmur adalah negara yang terbuka dan mampu berkompetisi dan `keep moving`. Ini seperti `nature` dari manusia,” imbuhnya

Selain itu, dia juga memberi perhatian terhadap fenomena geopolitik global guna menjaga momentum pertumbuhan positif di sektor investasi dan ekspor Indonesia. “Kami melihat adanya `downside risk` mengenai lingkungan geopolitik global yang memiliki `proximity` di kawasan Asia,” cetusnya.

Peristiwa dalam geopolitik global saat ini terarah pada hubungan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. “Hal ini perlu diwasapadai karena bagi negara-negara yang menjadi mesin pertumbuhan di Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan, hal ini sangat penting,” ucap dia.

Ia juga memberi perhatian terhadap fenomena pergerakan suku bunga negara maju. Kebijakan pelonggaran moneter secara bertahap akan dinormalisasi sehingga suku bunga dinilai akan mulai meningkat.

Kemudian, dinamika ekonomi di China yang sedang dalam pola penyeimbangan kembali atau “rebalancing” juga akan terus dipantau mengingat dampak “spillover” terkait hal tersebut akan terasa di seluruh dunia. “Selain itu, kami juga melihat terjadinya perubahan iklim yang turut memengaruhi pola keamanan pangan, keamanan energi, dan keamanan air,” ucapnya.

Ia menyebutkan bahwa perhatian mengenai isu geopolitik global tersebut bertujuan menjaga momentum pulihnya investasi serta kinerja positif ekspor Indonesia terutama di triwulan III-2017.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2017 mencapai 5,06 persen, yang didukung oleh pertumbuhan ekspor sebesar 17,27 persen serta pembentukan modal tetap bruto atau invetasi sebesar 7,11 persen. “Ini fenomena positif dan signifikan dibandingkan rekam jejak kuartal sebelumnya dalam tiga tahun terakhir. Denyut investasi mulai muncul, dan ini momentum yang perlu dijaga. Fokus pemerimtah memperbaiki iklim investasi menunjukkan konfirmasi adanya apresiasi positif,” ucap dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bank IBK

Bank IBK Indonesia Siap Gelar Right Issue Rp1,17 Triliun

JAKARTA – Manajemen PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) berencana

BI: Hedging Pilihan Terbaik Memitigasi Risiko Nilai Tukar

JAKARTA-Tingginya ketidakpastian ekonomi global telah mendorong berbagai pihak untuk mewaspadai