Surplus Bulan November Terbesar Sepanjang 2013

Friday 3 Jan 2014, 3 : 46 pm
by

JAKARTA-Neraca perdagangan menjelang akhir tahun 2013 kembali mengalami surplus. Neraca perdagangan bulan November 2013 surplus USD 0,78 miliar, terbesar sepanjang tahun 2013, terdiri dari surplus neraca nonmigas sebesar USD 1,97 miliar, sedangkan neraca migas masih mengalami defisit sebesar USD 1,19 miliar. Secara kumulatif, neraca perdagangan pada periode Januari-November 2013 defisit USD 5,60 miliar, terdiri dari surplus nonmigas sebesar USD 6,23 miliar, sementara neraca migas defisit USD 11,83 miliar. “Tingginya surplus di bulan November 2013 disebabkan oleh kinerja ekspor yang terus meningkat, sementara impor terutama impor nonmigas mengalami penurunan yang cukup signifikan,” jelas Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pada konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (3/1).

Menurutnya, ekspor bulan November 2013 mencapai USD 15,93 miliar, naik 1,45% (MoM) terdiri dari ekspor migas USD 2,75 miliar (naik 1,15% MoM) dan nonmigas USD 13,18 M (naik 1,51% MoM). Total ekspor Januari-November 2013 mencapai USD 165,6 miliar (turun 5,19% YoY), namun volume total ekspor dan volume ekspor nonmigas masih tumbuh masing-masing sebesar 31,2% dan 34,5% (YoY). “Nilai ekspor nonmigas ke beberapa negara emerging market selama Januari-November 2013 mengalami kenaikan yang signifikan yaitu Myanmar dengan kenaikan mencapai USD 175,4 juta. Kemudian disusul urutan berikutnya yaitu Turki, Nigeria, Ukraina, dan Ghana yang mengalami kenaikan antara USD 79 juta sampai USD 175,2 juta. Demikian pula dengan ekspor nonmigas ke beberapa negara mitra dagang utama yang juga mengalami kenaikan signifikan, yaitu Amerika Serikat (USD 380,3 juta) dan India (USD 611,8 juta),” imbuhnya.

Produk ekspor yang mendorong peningkatan ekspor bulan November 2013 antara lain lemak dan minyak hewan/nabati (naik 41,6%) dan bahan bakar mineral (14,7%). Sementara itu, beberapa produk manufaktur memberikan kontribusi peningkatan ekspor yang signifikan selama Januari-November 2013, antara lain kapal laut meningkat USD 175 juta (naik 23,6% YoY), produk alas kaki meningkat USD 305,9 juta (naik 9,6% YoY), serta pakaian jadi bukan rajutan naik USD 131,1 juta (3,8% YoY).

Sementara itu jelasnya, impor bulan November 2013 mencapai USD 15,15 miliar, turun 3,35% MoM. Penurunan impor tersebut terjadi akibat penurunan impor nonmigas sebesar 8,12% MoM menjadi USD 11,2 miliar. Komoditas nonmigas yang mengalami penurunan impor yang cukup besar antara lain pakan ternak (turun 56,38% MoM), kendaraan bermotor dan bagiannya (turun 22,42%), gandum (turun 18,24%), barang dari besi dan baja (turun 14,65%), besi dan baja (turun 13,64%), plastik dan barang dari plastik (turun 11,45%), bahan kimia organik (turun 10,59%), serta kapas (8,46%).

Secara kumulatif, total impor selama Januari-November 2013 mencapai USD 171,17 miliar (turun 2,80% YoY), terdiri dari impor nonmigas sebesar USD 130,13 miliar (turun 5,19% YoY) dan impor migas USD 41,04 miliar (naik 5,63%). Peningkatan impor migas selama Januari-November 2013 disebabkan oleh naiknya permintaan minyak mentah yang meningkat sebesar 24,91%. Sementara itu, impor nonmigas yang mengalami penurunan antara lain kapal terbang dan bagiannya turun 64,4% YoY, kendaraan bermotor (turun 20,1% YoY), dan mesin peralatan listrik (turun 4,8% YoY).

Selama Januari-November 2013, struktur impor didominasi oleh impor bahan baku/penolong yang mencapai 76,01% dan barang modal sebesar 17%. Impor barang modal dan barang konsumsi mengalami penurunan masing-masing sebesar 17,16% (YoY) dan 2,24%, atau menjadi sebesar USD 29,10 miliar dan USD 11,96 miliar. Sedangkan impor bahan baku/penolong mengalami kenaikan 1,06% menjadi sebesar USD 130,11 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BTN Donasikan Rp4 Miliar Untuk Sembako dan Alat Kesehatan

JAKARTA-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berbagi sembako kepada para

Pelayanan Publik Harus Lebih Profesional

JAKARTA-Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag),