Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Sebesar USD 0,49 Miliar

Sunday 17 Apr 2016, 9 : 46 pm
by
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 25,07 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 13,35 miliar dolar AS
Ilustrasi

JAKARTA-Neraca perdagangan Indonesia terus mencatat surplus pada bulan Maret 2016, terutama didukung oleh surplus perdagangan nonmigas. Surplus neraca perdagangan Indonesia tercatat sebesar 0,49 miliar dolar AS, turun dari surplus pada bulan sebelumnya sebesar 1,14 miliar dolar AS.

“Untuk keseluruhan triwulanan, neraca perdagangan Indonesia triwulan I 2016 mencatat surplus sebesar 1,64 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus triwulan IV 2015 sebesar 0,45 miliar dolar,” ujar Direktur Eksekutif  Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara seperti dikutip dari laman BI di Jakarta, Minggu (17/4).

Menurutnya, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat sebesar 0,79 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan surplus pada Februari 2016 sebesar 1,15 miliar dolar AS. Berkurangnya surplus nonmigas tersebut dipengaruhi oleh kenaikan impor nonmigas sebesar 7,88% (mtm) yang melampaui kenaikan ekspor nonmigas sebesar 3,58% (mtm).

Kenaikan impor nonmigas terutama didorong oleh naiknya impor biji-bijian berminyak, mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, plastik dan barang dari plastik, dan bahan kimia organik.

Peningkatan impor nonmigas, khususnya mesin dan peralatan mekanik/listrik sejalan dengan kegiatan ekonomi domestik yang semakin membaik.

“Sementara itu, peningkatan ekspor nonmigas didukung oleh kenaikan ekspor besi dan baja, bahan bakar mineral dan ekspor manufaktur terutama mesin/peralatan listrik, kendaraan dan bagiannya, dan berbagai produk kimia,” terangnya.

Dia menjelaskan, neraca perdagangan migas mencatat defisit sebesar 0,30 miliar dolar AS, meningkat dari 0,01 miliar dolar AS pada Februari 2016. Peningkatan defisit tersebut dipengaruhi oleh kenaikan impor migas sebesar 36,25% (mtm), terutama impor minyak mentah, yang lebih besar dari kenaikan ekspor migas sebesar 10,40% (mtm).

BI mengakui, kinerja neraca perdagangan pada Maret 2016 dan keseluruhan triwulan I 2016 tersebut positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan.

“BI akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan serta mengupayakan agar kegiatan ekonomi domestik terus berjalan dengan baik,” imbuhnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Rupiah Tertekan Akibat Aksi Jual Asing

JAKARTA-Nilai tukar rupiah selama perdagangan sepekan melemah setelah turun tajam

FKB DPR Sumbang Korban Bencana Rp200 Juta Untuk Garut dan Sumedang

GARUT-Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI menyerahkan bantuan bagi