Survei: Ahok Paling Layak Pimpin Jakarta

Tuesday 2 Aug 2016, 5 : 06 pm
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

JAKARTA-Hasil survey Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) tetap menempatkan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada ranking atas. Bahkan Ahok menjadi sosok yang paling tepat memimpin Jakarta saat ini. “Mereka sudah buat keputusan bahwa yang tepat saat ini memimpin Jakarta adalah Ahok,” kata Pengamat politik, Sebastian Salang di Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Menurut Sebastian Salang survei itu adalah opini dari orang-orang terdidik, kelompok rasional, pemikir yang well inform dan wakil dari para pembuat opini di masyarakat.

Mereka sangat memahami dan mengetahui bahwa untuk menjadi seorang pemimpin itu perlu integritas dan berbagai syarat lainnya dan itu semua sudah ada pada diri Ahok.

Koordinator Formappi itu lebih jauh mengatakan, yang ditunggu saat ini adalah keputusan masyarakat yang nota bene cenderung emosional akibat kurang paham akan syarat-syarat mencari figur pemimpin yang ideal.

Sebastian juga mengingatkan Ahok untuk segera mendeklarasikan diri setelah mendapat dukungan tiga partai politik dan satu juta KTP.
“Ahok tidak perlu lagi menunggu dukungan partai lain. Biarkan saja partai-partai lain bermanuver. Karena belum ada lho calon pemimpin yang didukung oleh dua kekuatan utama yakni partai politik dan independen. Ini baru pertama kali terjadi di Indonesia,” ungkapnya.

Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk mengungkapkan, para pakar memilih Ahok sebagai tokoh paling direkomendasikan untuk jadi gubernur DKI jika Pilkada DKI Jakarta dilakukan hari ini.

Ahok dipilih 79,74 persen pakar sebagai tokoh paling direkomendasikan. Perolehan Ahok jauh mengungguli Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebanyak 38,8 persen dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 38,67 persen.

Di sisi lain, Lembaga Psikologi Politik UI juga melakukan survei terkait tokoh yang tidak direkomendasikan menjadi gubenur DKI Jakarta bila Pilkada DKI Jakarta hari ini.

Hasilnya, pakar hukum tata pidana Yusril Ihza Mahendra merupakan tokoh paling tidak direkomendasikan dengan mendapat 43,8 persen.

Setelah itu calon gubenur Partai Gerindra Sandiaga Uno sebanyak 29,78 persen dan mantan Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin sebanyak 17,3 persen.

“Partisipan dari survei ini sebagian besar berlatar belakang profesor dan doktor,” kata Hamdi Muluk saat survei opinion leader “Menakar Kandidat DKI I” di Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016).

Survei dilakukan dari tanggal 9 Juni 2016 hingga 28 Juli 2016. Dalam survei ini dilakukan dua tahap, yakni Focus Group Discussion (FGD) dan Survei Opinion Leader.

Sebanyak 206 orang pakar yang 60 persen lebih berlatar belakang profesor dan doktor dalam survei ini. Mereka diminta untuk menilai sembilan orang tokoh yang telah dipilih melalui FGD sebelum survei Opinion Leader.

Sembilan tokoh itu yakni Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Saiful Hidayat, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Suyoto, Sjafrie Sjamsoeddin, Tri Rismaharini, Yoyok Riyo Sudibyo dan Yusril Ihza Mahendra. ***

Don't Miss

RPI Dukung Presiden Lantik Bupati/Walikota

JAKARTA-Respublica Political Institute (RPI) mendukung rencana Presiden Joko Widodo melantik

Jokowi: Tax Amnesty Bukan Upaya Pengampunan Koruptor

JAKARTA-Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa tax amnesty bukanlah upaya pengampunan