JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengusulkan nilai tukar rupiah sekitar Rp 11.800 per dollar AS, terkait dengan asumsi penyusunan RAPBN 2014. “Range ini yang kami jadikan dasar untuk susun APBN-P 2014,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardoyo, Jumat, (6/06/2014).
Mantan Dirut Bank Mandiri ini menambahkan BI akan terus menjaga neraca perdagangan yang saat ini masih mengalami tekanan. “Ada unsur neraca perdagangan Januari-April (2014) defisit, masih tertekan,” terangnya.
Lebih jauh Agus menjelaskan BI memperkirakan pada kuartal riwulan III-2014, neraca perdagangan Indonesia akan bisa lebih baik. “Walau transaksi dagang akan tetap defisit, tapi kita jaga,” tuturnya
Adapun cadangan devisa Indonesia pada Mei 2014 mencapai U$ 107 miliar. Angka ini naik dari bulan sebelumnya US$ 105,6 miliar.
“Cadangan devisa April itu US$ 105 miliar. Sekarang pada posisi US$ 107 miliar,” ujarnya
Menurut Agus, posisi ini dapat menyokong neraca transaksi berjalan sehingga dapat diperkirakan pencapaian tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya. “Memang defisit current account kita kan di tahun 2013 itu US$ 29 miliar. Kita mengharapkan bahwa angka ini bisa ditekan di kisaran US$ 25 miliar di 2014,” imbuhnya. (ek)