JAKARTA-Kalangan swasta tampaknya serius mengembangkan sapi demi swasembada daging melalui pembudidayaan impor sapi indukan atau betina produktif sebanyak 1.500 ekor. “Saat ini kita sedang mengurus izin dari daerah, menyusul ke Kementerian Perdagangan (Kemendag),” kata Cattle Operational Manager PT.Kalteng AndiniPalma Lestari, Nursyamsa Setiawan, Rabu (17/9).
Seperti diketahui, PT.Kalteng AndiniPalma Lestari (KAL), perusahaan patungan antara Medco Agro dan PT Kadila Lestari Jaya melakukan pengembangan sapi melalui pola integrasi pembudidayaan sapi dengan perkebunan sawit.
Menurut Nursyamsa, pelaksanaan importasi sapi indukan tersebut dijadwalkan dilakukan pada akhir tahun ini. Kalteng AndiniPalma sendiri telah berengalaman mengembangbiakkan sapi indukan selama tiga tahun.
Lebih jauh Nursyamsa menambahkan saat ini, populasi sapi yang dimiliki mencapai 560 ekor. Lokasi pengembangbiakan sapi Kalteng AndiniPalma berada di di Kalimantan Tengah seperti Seruyan dan Kotawaringin Barat.
Selama ini sapi yang dikembangbiakkan sapi dilakukan di lahan perkebunan sawit milik Medco Agro. Di Seruyan saja lahan perkebunan sawit Medco Agro mencapai 70.000 hektar (ha), dan dapat menampung sebanyak 20.000 ekor sapi.
Langkah yang dilakukan oleh Kalteng AndiniPalma ini merupakan bentuk dari upaya untuk meingkatkan populasi sapi dalam negeri. Sehingga kedepan impor sapi dan produk sapi dapat diminimalisir. “Kita positif pingin swasembada,” kata Nursyamsa.
Pengembangbiakan sapi dengan pola integrasi sapi sawit ini dinilai lebih murah bila dibandingkan pola konvensional menggunakan kandang. Setidaknya, biaya produksi dapat ditekan hingga lebih dari 70% lantara tidak tergantung dengan pembelian pakan dari pabrikan karena menggunakan pakan hijauan dari rumput dan daun sawit disekitar kebun. (ek)
