Tabayyun Latar Belakang Buku ‘A Man Called Ahok’

Tuesday 17 Jan 2017, 7 : 19 am
by
Basuki Tjahaja Purnama, Nong Darol Mahmada dan Titi Rajo Bintang

JAKARTA-Tabayyun dalam kehidupan sehari-hari di Agama Islam sangat penting. Apalagi menyangkut pokok permasalahan yang belum jelas dan kesimpangsiuran.

Untuk itu mencari kejelasan tentang sesuatu hal, hingga jelas benar keadaannya wajib dilakukan oleh umat Islam.

Hal ini yang menjadi alasan oleh Rudi Valinka atau dikenal dengan pemilik akun twitter @kurawa ungkap saat menulis buku ‘A Man Called Ahok’.

Rudi hadir bersama Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut Basuki Tjahaja Purnama (BTP) dan Titi Rajo Bintang hadir dalam acara bedah bukun ‘A Man Called Ahok’ di BPU Ruma Gorga Mangampu Tua 2, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Acara  bedah buku ini terbatas untuk 100 orang, yang sebagian besar terdiri dari kaum ibu-ibu dimoderatori oleh Nong Darol Mahmada.

Rudi menjelaskan alasannya, menulis buku tersebut, yakni bertabayyun atau mengkonfirmasi kehidupan Ahok yang kini terjerat hukum atas dugaan penodaan agama, hingga menimbulkan polemik nasional. 

“Tabayyun dalam kehidupan sehari-hari penting. Makanya, saya harus tabayyun dulu, saya konfirmasi. Sebelumnya saya pernah berpikir, mana ada maling mau ngaku. Akhirnya saya cari bukti. Saya ke Belitung Timur dan orang-orang terdekat Pak Ahok,” ucap Rudi,  Selasa (17/1).

Menurut Rudi, dia mau menulis buku soal Ahok karena ingin melakukan klarifikasi soal kehidupan Ahok.

Awalnya, dia hanya penasaran apakah benar Ahok sudah menistakan agama sejak dulu.

Proses penulisan buku, ucap Rudi, datang langsung ke kampung halaman BTP selama tiga hari tiga malam di Belitung Timur.

Dari sana ia mulai hunting untuk mencari orang-orang yang berhubungan langsung dengan BTP dari masa kecil hingga menjadi politikus.

Sebagai pembaca, Titi Rajo Bintang yang hadir menjadi pembicara juga menilai, buku ini mengisahkan tentang sifat-sifat Ahok yang belum diketahui masyarakat.

Terutama, cerita di balik kepemimpinan Ahok. “Buku ini sangat tulus, jujur, sesuai dengan fakta,” ucap Titi.

Titi mengatakan buku yang dibuat Rudi ini, kontennya dipertanggungjawabkan, karena memiliki tiga penguatan, yakni narasi, gambar, dan terkonfirmasi dari orang yang bersangkutan.

“Bagi orang awam yang belum mengetahui Pak Ahok, akan lebih jelas bila membaca buku ini. Jadi kita tidak mudah percaya pada isu yang berkembang setelah membaca buku ini. Ternyata Pak Ahok tidak seperti yang dituduhkan oleh orang-orang itu,”tegas Titi.

Buku ‘A Man Called Ahok’ ini terbagi menjadi tiga bagian pembahasan yaitu profil Ahok, klarifikasi terkait kasus penistaan agama, dan idealisme Ahok yang anti korupsi.

Demi menguak kebenaran terkait penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kader Muda Golkar Kota Bekasi Bentuk Sahabat Ganjar

BEKASI-Jalan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk bisa melenggang ke

Putut: New Normal, ke Jakarta Aku Kan Kembali

JAKARTA-“Ke Jakarta Aku Kan Kembali, Walaupun Apa Yang Kan Terjadi”