Target Trans Jawa 660 Km Harus Tercapai 2018

Thursday 15 Sep 2016, 4 : 23 pm

YOGYAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengaku negara sudah hadir dalam pembangunan infrastruktur. Apalagi Kementerian Keuangan takkan memangkas anggaran infrastruktur. “Negara sudah hadir salah satunya  bahwa dalam setiap rapat, Menteri Keuangan pun sudah bilang tidak akan sentuh (potong anggaran -red) infrastruktur tapi biaya-biaya operasional,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dalam siaran persnya, Kamis (15/9/2016).

Menurut Basuki, pembangunan infrastruktur bidang PUPR menyentuh 3 hal yakni bidang transportasi terutama jalan dan jembatan, bidang sumber daya air untuk irigasi, bendungan, air minum, sanitasi, penanggulangan banjir, dan kemudian bidang perumahan dan permukiman.

Pembangunannya, lanjut Menteri Basuki diintegrasikan melalui 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) yang telah dibuat Kementerian PUPR. “Kita punya target masing masing misalnya untuk konektivitas tol Trans Jawa harus selesai 2018 sekitar 660 kilometer, kemudian Trans Papua 4.300 kilometer, jalan perbatasan dan tujuh pintu pintu lintas batas negara di Entikong, Aruk, Motaain, Motamasin, Wini, dan Skouw, yang selesai 2017 ini,” jelasnya.

Sementara itu pembangunan bendungan baru sebanyak 49 bendungan baru sambil menyelesaikan bendungan yang belum selesai 2014 lalu. “Jadi totalnya 65 bendungan untuk bisa mengairi irigasi 7,3 juta hektar sawah,” kata Basuki.

Kementerian PUPR juga membangun 1 juta hektar irigasi baru dalam rangka kedaulatan pangan dan merehabilitasi 3 juta hektar irigasi yang ada sekarang, yang ditargetkan selesai 2019 nanti.

Kendala yang dihadapi terutama terkait pembebasan lahan, namun menurut Basuki dengan bekerjasama intensif dimana dua minggu sekali dilakukan rapat bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, proses pembebasan lahan bisa diselesaikan

Saat ini progress capaian dalam tahun anggaran 2016 telah mencapai 53,65 persen (fisik) dan 46,9 persen (keuangan), capaian tersebut mengalami peningkatan dibanding capaian tahun lalu ditanggal yang sama (14 september) yaitu 40,8 persen (fisik) dan 35,46 persen (keuangan). “Salah satunya adalah karena pelelangan dini, untuk 2017 akan kami laksanakan lagi lelang dini sehingga tender sudah bisa dilaksanakan Oktober-November (2016),” pungkasnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Perlu Keseriusan Dorong Industri Olahan Gambir

JAKARTA-Kementerian Perindustrian mendorong industri pengolahan gambir untuk meningkatkan nilai tambah.

Ekspor Juli 2015 Menyusut 15,53%

JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Juli