JAKARTA-Pemerintah perlu mempersiapkan sejumlah langkah demi mengantisipasi musim mudik dan Idul Fitri 2018. Apalagi diprediksi jutaan pemudik bakal melintas. Namun begitu kalangan DPR menyoroti mahalnya tarif tol trans Jawa. Sehingga memberatkan pemudik. “Harus ditinjau ulang tarif tol tersebut, karena cukup menguras kantong pemudik,” kata anggota DPR Bambang Haryo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/5/2018).
Meski sarana transportasi publik dibeberapa tempat telah baik, kata anggota Fraksi Partai Gerindra, namun tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah salah satunya mahalnya tarif beberapa jalan Tol di Pulau Jawa. “Untuk masalah prasarana, saya juga melihat sudah ada satu penambahan daripada prasarana yaitu jalan-jalan tol, tapi tol tersebut ongkosnya cukup mahal, sehingga nanti kemungkinan besar masyarakat tidak memanfaatkan jalan tol,” tambah Bambang.
Dalam hal ini, Bambang mengkhawatirkan dengan mahalnya tarif tol tersebut akan menimbukan punumpukan kendaraan sehingga menciptakan kemacetan di jalan-jalan jalur biasa. “Jadi satu-satunya harus ada langkah dari pemerintah bahwa tol itu dikembalikan di harga tol-tol lama,” tuturnya.
Di sisi lain, Bambang juga menyoroti tarif sarana transportasi bus. Karena saat ini masih banyak sarana transportasi bus yang belum sesuai tarif batas bawah dan batas atas.
Dan apabila persoalan ini tidak kunjung diselesaikan maka masyarakat dikhawatirkan tetap menggunakan sepeda motor saat melakukan perjalanan mudiknya kekampung halaman.
“Tentu ini akan menjadi satu kendala karena kita ingin mendorong masyarakat atau publik ini menggunakan transportasi publik,” tuturnya.
“Kalau tarifnya masih belum terkontrol dengan baik batas atas dan bawahnya, terus ditambah lagi juga tujuannya daripada bus ada yang tidak jelas, dimana begitu banyak calo yang mengarahkan penumpang tidak sesuai tujuannya, ini membuat mereka akan kapok naik transportasi publik, dan mereka akan tetap beralih ke sepeda motor,” pungkasnya. ***
