Tertinggi di Triwulan IV, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04%

Friday 5 Feb 2016, 4 : 31 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan  ekonomi Indonesia triwulan IV-2015 sebesar 5,04 persen. Angka ini tertinggi dibanding triwulan-triwulan sebelumnya tahun 2015, yaitu masing-masing sebesar 4,73 persen (triwulan I); 4,66 persen (triwulan II) dan 4,74 persen (triwulan III) ekonomi Indonesia tahun 2015 tumbuh 4,79 persen. Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 mencapai 4,79 persen melambat bila dibanding tahun 2014 sebesar 5,02 persen

Kepala BPS Suryamin menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali Pertambangan dan Penggalian yang terkontraksi 5,08 persen. “Informasi dan Komunikasi merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,06 persen, diikuti Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,53 persen, dan Jasa Lainnya sebesar 8,08 persen,” kata Suryamin kepada wartawan di kantor BPS, Jakarta, Jumat (5/2).

Struktur perekonomian Indonesia berdasarkan lapangan usaha tahun 2015 jelasnya didominasi 3 lapangan usaha, yaitu Industri Pengolahan (20.84 persen); Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (13,52 persen); dan Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor (13,29 persen).

Sementara struktur ekonomi Indonesia secara spasial Tahun 2015 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 58,29 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,21 persen, dan Pulau Kalimantan 8,15 persen.

Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2015 terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 7,91 persen. Sementara Jasa Keuangan dan Asuransi merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 12,52 persen, diikuti Informasi dan Komunikasi sebesar 9,74 persen, dan Konstruksi sebesar 8,24 persen. “Ekonomi Indonesia triwulan IV-2015 dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi 1,83 persen. Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang mengalami kontraksi 23,34 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh penurunan Ekspor neto,” jelas Suryamin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Maret 2021, Marketing Sales Adhi Commuter Properti Naik 400%

JAKARTA-PT Adhi Commuter Properti, anak usaha PT Adhi Karya (Persero)

Industri Mamin Siap Penuhi Kebutuhan Lebaran

JAKARTA-Industri makanan dan minuman merupakan sektor yang saat ini masuk