Tingginya Demand Dollar AS

Wednesday 31 Jul 2013, 12 : 33 pm
by

JAKARTA-Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (1/8) diperkirakan kembali tertekan karena masih tingginya permintaan dollar Amerika Serikat (AS) di akhir bulan dari korporasi. “Rupiah ditransaksikan dikisaran  10.240 – 10.300 per dollar AS,” ujar analis valas PT Harvest International Futures, Tonny Mariano di Jakarta, Rabu (31/7).
Menurut dia, tekanan terhadap mata uang rupiah didominasi faktor internal. Dari dalam negeri, rilis serangkaian data ekonomi Indonesia yang membuat investor semakin khawatir atas perlambatan ekonomi.

Selain permintaan akhir bulan dari korporasi, membengkaknya defisit transaksi berjalan dan tingginya ekspetasi inflasi karena  kenaikan harga BBM menjadi faktor yang menekan nilai rupiah. Laju pergerakan rupiah semakin terbatas setelah pelaku pasar menangkap sinyal bahwa kebijakan makro pemerintah belum on the track. “Rupiah diperkirakan akan membukukan kinerja bulanan terburuk sejak thn 2009 setelah ditutup pada level 10.265 Rabu (31/7),” jelas dia.
Dari sisi eksternal, kata dia espektasi pengurangan stimulus ekonomi oleh the Fed, membantu memperkuat dollar AS. Namun pelaku pasar masih menunggu hasil tinjauan kebijakan moneter the Fed yang akan diumumkan pada Kamis (1/8). “Pelaku pasar masih menunggu hasil petemuan moneter dari tiga bank sental besar yakni Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed , Bank of England (BoE) dan European Central Bank (ECB),” imbuh  dia.
Hasil pertemuan ini ditunggu oleh pelaku pasar karena memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai forward guidance terhadap kebijakan suku bunga rendahnya sehingga akan kembali menguatkan dollar AS. Karena itu, kemungkinan dua bank sentral itu akan menjaga suku bunga rendahnya meskipun kondisi ekonomi zona euro sendiri semakin membaik.
“Data GDP kuartal ke dua AS, akan menjadi penentu pergerakan dollar AS sampai akhir pekan,”  pungkas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Laba Bersih INDY di Kuartal I Rontok 21,47% Jadi USD58,93 Juta

JAKARTA-PT Indika Energy Tbk (INDY) selama tiga bulan pertama tahun

Cadev Meningkat Menjadi US$107,0 Miliar

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia akhir