CIKUNIR-Pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated dapat rampung pada Oktober 2019. Progress Jalan tol tersebut cukup signifikan. “Kondisi jalan tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated dan Alhamdulillah progres pembangunan tol ini hampir 99 persen sehingga diharapkan Oktober 2019 sudah bisa rampung,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Japek Elevated, Senin, (30/9/2019)
Menurut Rini, jalan tol layang tersebut selanjutnya akan menjalani uji beban pada akhir Oktober 2019 dan mudah-mudahan mulai November 2019 Japek Elevated dapat beroperasi. “Kami yakin saat libur Natal dan Tahun Baru, jalan tol layang ini sudah bisa operasional sepenuhnya,” kata Rini Soemarno saat meninjau langsung lokasi proyek Japek Elevated.
Lebih jauh Rini Soemarno berkesempatan meninjau langsung proyek pembangunan Japek Elevated yang berlokasi di wilayah Cikunir, Bekasi, Jawa Barat.
Saat melakukan peninjauan tersebut, Menteri BUMN didampingi oleh Direktur Utama Jasa Marga Desi Aryani serta para pejabat terkaitenteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap pengoperasian tol layang Jakarta-Cikampek II akan mampu memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi kurang dari tiga jam.
Budi Karya menambahkan Tol Layang Jakarta-Cikampek II dengan panjang 36,4 kilo meter itu diharapkan selesai dibangun pada akhir Oktober, sehingga dapat diuji kelaikan pada November dan mulai beroperasi untuk dapat mengakomodasi perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Ia meminta agar diuji coba dilakukan dengan berbagai skenario kecelakaan yang mungkin terjadi di tol layang tersebut, sekaligus merekomendasikan penanganannya.
Ruas Tol Japek II Elevated merupakan ruas jalan tol yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai Sta 47+500) dengan total panjang jalan 36,4 kilometer. Jalan tol ini berfungsi untuk menambah kapasitas eksisting Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Sebagai informasi, proyek Jalan Tol Japek II Elevated diperoleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2017 dengan nilai kontrak Rp4,43 triliun dan ditargetkan selesai pada tahun 2019.