Total Aset Koperasi di Jatim Capai Rp 24 Triliun

Wednesday 4 Dec 2013, 10 : 05 pm
by

SURABAYA-Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, RB Fattah Yasin mengatakan, perkembangan jumlah koperasi di Jawa Timur juga signifikan. Dari 24.000 lebih di tahun 2011 tumbuh menjadi sekitar 29.263 koperasi. Sedangkan untuk aset, sekarang mencapai sekitar Rp 24 triliun. Sementara jumlah anggota naik 34,8% dari 5.209.364 menjadi 7.021.337 orang. Dengan volume pinjaman mencapai Rp 26,2 triliun pada 2011. Setahun sebelumnya sebesar Rp11,4 triliun atau naik 17,6%. Total aset naik dari Rp14,5 triliun menjadi Rp 20 triliun. “Jawa Timur selama ini memang telah menjadi provinsi lokomotif bagi gerakan koperasi di Indonesia. Hal itu tidak lepas dari peranan pemerintah kabupaten/kota yang terus mendorong pendirian koperasi. Hasilnya, kontribusi koperasi dan UMKM dalam PDRB Jawa Timur cukup fantastis,” jelasnya.

Untuk diketahui, sebanyak 200 stand pameran meraikan Expo Koperasi dan UMKM 2013 pada 4- 8 Desember di Grand City Convex Surabaya. Penyelenggaraan pameran ini sebagai upaya untuk meningkatkan dan mempromosikan produk-produk Koperasi dan UMKM Jawa Timur.

Expo Koperasi dan UMKM merupakan pameran dagang berskala nasional yang akan menampilkan berbagai hasil produk dan industri yang memiliki keunggulan kreatif, unik dan prospektif dalam persaingan global baik dari kalangan usaha kecil, menengah maupun Koperasi dari seluruh nusantara serta industri jasa dari dunia perbankan dan lembaga keuangan non bank.

Peserta pameran terdiri dari perbankan dan lembaga keuangan non bank, koperasi dan usaha mikro kecil menengah, Badan Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah dan usaha mikro kecil menengah binaan badan usaha milik negara, serta CSR, Dinas/Instansi dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa-Timur dan provinsi lain seluruh Indonesia.

Untuk jenis produk yang dipamerkan adalah hasil pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan, hasil olahan makanan dan minuman, hasil produksi industri kerajinan dan produk kreatif, tehnologi kemasan produk makanan dan minuman-produk, pembiayaan perbankan/ lembaga keuangan non bank, layanan konsultasi pembiayaan dan kewirausahaan.

Selain itu juga digelar seminar dan forum bisnis yang diikuti oleh peserta pameran, dinas, instansi, perbankan, lembaga terkait, serta pelaku usaha koperasi/UMKM non peserta pameran yang nantinya akan memberikan wawasan pengetahuan didalam upaya menumbuhkan nilai – nilai kreatifitas dan kualitas serta upaya pengembangan jaringan pasar.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tahun 2026, Pasar Industri Alkes Tumbuh Jadi USD6,5 Miliar

JEPANG-Pemerintah Indonesia memprioritaskan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan agar

Inilah 15 K/L Yang Anggarannya Dipangkas Paling Besar di APBN-P 2016

JAKARTA-Pemerintah memangkas anggaran belanja di 15 Kementerian/Lembaga  guna mengamankan pelaksanaan