Total ULN Indonesia Januari 2016 Sebesar USD308,0 Miliar

Friday 18 Mar 2016, 6 : 01 pm
by
ilustrasi utang luar negeri Indonesia

JAKARTA-Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2016 tumbuh 2,2% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2015 sebesar 5,8% (yoy). Perlambatan pertumbuhan ini terutama didorong oleh perlambatan ULN sektor publik dan penurunan ULN sektor swasta.

Keterangan tertulis Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) menyebutkan ULN berjangka panjang tumbuh 4,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2015 sebesar 8,6% (yoy). Sementara itu, ULN berjangka pendek masih mengalami penurunan (-12,7% yoy). “Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN Indonesia pada akhir Januari 2016 tercatat sebesar USD308,0 miliar,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di Jakarta, Jumat (18/3).

Menurutnya, derdasarkan kelompok peminjam, perlambatan pertumbuhan ULN pada Januari 2016 terjadi pada ULN sektor publik maupun ULN sektor swasta. ULN sektor publik tumbuh melambat menjadi 5,7% (yoy) dari 10,2% (yoy) pada bulan Desember 2015 dan ULN sektor swasta turun -0,7% (yoy) setelah pada Desember 2015 tumbuh sebesar 2,2% (yoy). “Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN sektor publik dan swasta masing-masing tercatat sebesar USD143,4 miliar (46,6% dari total ULN) dan USD164,6 miliar (53,4% dari total ULN),” jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN berjangka panjang (87,4% dari total ULN). ULN berjangka panjang pada Januari 2016 mencapai USD269,1 miliar, terdiri dari ULN sektor publik sebesar USD140,7 miliar (52,3% dari total ULN jangka panjang) dan ULN sektor swasta sebesar USD128,4 miliar (47,7% dari total ULN jangka panjang). Sementara itu, ULN berjangka pendek sebesar USD38,9 miliar (12,6% dari total ULN), terdiri dari ULN sektor swasta sebesar USD36,2 miliar (93,0% dari total ULN jangka pendek) dan ULN sektor publik sebesar USD2,7 miliar (7,0% dari total ULN jangka pendek).

Menurut sektor ekonomi, ULN swasta pada akhir Januari 2016 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,2%. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan tahunan ULN sektor keuangan, industri pengolahan, dan listrik, gas dan air bersih melambat, sementara pertumbuhan tahunan ULN sektor pertambangan mengalami kontraksi yang lebih dalam.

BI memandang perkembangan ULN Januari 2016 masih cukup sehat namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian. Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Defisit Transaksi Berjalan Triwulan II-2015 Sebesar USD 4,5 Miliar

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat keseimbangan eksternal Indonesia triwulan II-2015 membaik,

KPK Evaluasi Setahun Perkembangan NKB Kehutanan

JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan evaluasi dan refleksi perkembangan perjalanan