JAKARTA-Kubu Prabowo-Sandi menuding utang pemerintah sudah mengkhawatirkan, karena itu bila dirinya berkuasa akan segera menghentikan utang tersebut. Padahal utang dibutuhkan untuk menggerakkan perekonomian nasional.
Politikus Nasdem Donny Imam Priambodo (DIP) menjelaskan bahwa posisi utang Indonesia dalam kondisi yang aman dan tak perlu dikhawatirkan. Pemerintah tentu menjaga dengan ketat dan sesuai dengan Undang-Undang (UU).
Donny-sapaan akrabnya menilai pernyataan Prabowo tersebut sebagai bentuk sindiran kepada Capres petahana Joko Widodo (Jokowi) yang memang banyak melakukan utang untuk membangun proyek-proyek infrastruktur.
“Siapa sih yang mau utang? kalau bisa dibayar sekarang, ya pasti dibayar. Tetapi utang yang realistis, kenapa enggak?,” katanya seraya mempertanyakan maksud kubu Prabowo.
Oleh karena itu, mantan Dosen Teknik Elektronika Digital pada Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS) menggarisbawahi yang penting itu bahwa utang harus terkontrol.
“Utang negara ini bukan karena Jokowi jadi presiden lalu timbul utang. Semua harus didudukkan secara proporsional,” geramnya
Lebih jauh Caleg petahana Dapil Jateng III itu menilai bahwa tidak ada yang salah dengan berhutang. Seringkali utang diperlukan untuk hal-hal yang bersifat produktif. Sehingga pendapatan negara lebih meningkat.
“Tentu tidak salah dari era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga di era Jokowi naik sebesar 12,5% dan PDB dari Rp10,542 triliun menjadi Rp14.000 Triliun,” ungkap Donny.
Dengan demikian, Donny menilai, bahwa peningkatan utang pada era Presiden Jokowi juga diimbangi dengan PDB yang meningkat pula. “Kondisi seperti ini justru bagus,” ucapnya singkat.
Donny menegaskan justru yang menjadi masalah adalah ketika utang meningkat, namun PDB malah turun.
“Artinya utang tidak ada manfaatnya terhadap PDB, tetapi ini kan malah kebalikannya, lalu apa yang dipermasalahkan? Saya yakin 2 periode (Presiden Jokowi) ke depan, utang Indonesia akan lunas, dan APBN akan surplus,” pungkas Donny. ***
