Tumbuh Melambat, Posisi Uang Beredar Capai Rp 5.529,0 Triliun

Friday 28 Sep 2018, 6 : 24 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada Agustus 2018. Posisi M2 tercatat Rp5.529,0 triliun atau tumbuh 5,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,4% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman mengatakan perlambatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh komponen uang kuasi yang tumbuh melambat dari 6,2% (yoy) pada Juli 2018 menjadi 5,2% (yoy) pada Agustus 2018. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan yang juga melambat dari 6,4% (yoy) pada Juli 2018 menjadi 6,3% (yoy) pada Agustus 2018.

“Di sisi lain, pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) pada Agustus 2018 tumbuh 8,6% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,0% (yoy),” jelasnya.

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 disebabkan oleh kontraksi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus). Hal ini tercermin dari tagihan bersih kepada pemerintah pusat yang terkontraksi 2,9% (yoy), berbalik arah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh positif sebesar 5,3% (yoy).

Sementara itu, pertumbuhan aktiva luar negeri bersih masih mengalami kontraksi sebesar 1,7% (yoy) pada Agustus 2018, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 2,5% (yoy). Namun, perlambatan pertumbuhan M2 tertahan oleh penyaluran kredit yang tumbuh meningkat. Kredit yang disalurkan perbankan pada Agustus 2018 tercatat Rp5.052,1 triliun atau tumbuh 11,9% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tumbuh 11,2% (yoy).

Transmisi peningkatan suku bunga kebijakan Bank Indonesia terlihat pada kenaikan suku bunga simpanan, sementara dampaknya terhadap suku bunga kredit masih belum terlihat. Transmisi kebijakan Bank Indonesia terhadap suku bunga simpanan tercermin dari kenaikan suku bunga simpanan berjangka untuk sebagian besar tenor. Suku bunga simpanan dengan tenor 1, 3, dan 6 bulan pada Agustus 2018 masing-masing tercatat sebesar 6,20%, 6,12%, dan 6,37%, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,01%, 5,99%, dan 6,29%.

“Di sisi lain, rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Agustus 2018 mengalami penurunan menjadi 10,94%, atau lebih rendah 10 basis poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Rano Karno: Aspirasi Cilangkahan Jadi Kabupaten Akan Disampaikan ke Mas Ganjar

LEBAK-Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo-Mahfud MD di wilayah
OJK

OJK Catat Ada 58 Emiten di Pipeline Penawaran Umum, Total Indikasi Rp21,76 Triliun

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per 24 November 2020 terdapat