Uang Beredar Tumbuh Melambat pada November 2018

Tuesday 1 Jan 2019, 11 : 35 pm
by
Ilustrasi Uang beredar

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada November 2018. Data bank sentral menyebutkan, posisi M2 tercatat Rp5.670,0 triliun atau tumbuh 6,6% (yoy) pada November 2018, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,2% (yoy).

Perlambatan M2 dipengaruhi oleh komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi yang tumbuh melambat menjadi masing-masing sebesar 5,0% (yoy) dan 7,1% (yoy) pada November 2018, dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 6,3% (yoy) dan 7,6% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman menjelaskan pertumbuhan M2 yang melambat dipengaruhi oleh penurunan aktiva luar negeri bersih dan perlambatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih.

Aktiva luar negeri bersih pada November 2018 mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih dalam menjadi -2,4% (yoy) dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar -0,7% (yoy).

“Sementara itu, aktiva dalam negeri bersih pada November 2018 juga tumbuh melambat menjadi 10,0% (yoy), dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 10,4% (yoy),” imbuhnya.

Dia menambahkan perlambatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih bersumber dari penurunan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) dari semula tumbuh -3,3% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi -3,5% (yoy) pada November 2018.

“Di samping itu, penyaluran kredit perbankan pada November 2018 juga tumbuh melambat dari 13,1% (yoy) pada bulan lalu menjadi 11,9% (yoy),” ulasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan transmisi suku bunga kebijakan BI terus berlanjut terutama pada suku bunga simpanan berjangka. Rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka seluruh tenor mengalami kenaikan pada November 2018.

Suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan tercatat masing-masing sebesar 6,72%, 6,59%, 6,90%, 6,41%, dan 7,00%, meningkat dibandingkan besaran suku bunga pada bulan sebelumnya sebesar 6,56%, 6,42%, 6,74%, 6,31%, dan 6,93%.

Sementara itu, rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada November 2018 relatif mengalami peningkatan yakni sebesar 3 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 10,92%.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah Harus Dukung Start-up Lokal Agar Tercipta Lapangan Kerja

JAKARTA – Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang menjadi pasar

DPD Dorong Selesaikan RUU Kelautan

JAKARTA-DPD RI mendorong penyelesaian RUU Kelautan hingga akhir masa periode.