JAKARTA-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar menegaskan Usaha Komunitas Bersama (UBK) Tahun 2015 mampu menyerap lebih dari 10 ribu tenaga kerja. “Sekitar 3.600 warga desa ini akan terlibat secara langsung, sedangkan sisanya terlibat secara tidak langsung. Mereka bekerja mulai dari tahapan persiapan, pembentukan, produksi rutin, pemasaran hingga rantai pasok bahan dan produk UBK,” ujarnya, di Jakarta, Kamis (11/2).
Menteri Marwan mengatakan, program yang baru digulirkan pada triwulan ke empat 2015 tersebut, telah menumbuhkan 36 UBK di 36 kabupaten. Adapun 36 kabupaten tersebut di antarnya Bireuen, Agam, Lampung Selatan, Bangka, Sambas, Kutai Barat, Bintan, Simalungun, Serang, Pandeglang, Bogor, Indramayu, Purwakarta, Bandung, Garut, Sukabumi, Tasikmalaya, Wonosobo, Sragen, Kudus, Pati, Rembang, Klaten, Sleman, Tuban, Ponorogo, Ngawi, Mojokerto, Jombang, Malang, dan Lombok Barat. “Ini adalah prestasi yang harus kita kembangkan. Jika program ini terus dikembangkan dan ditingkatkan, kita yakin ini akan sangat membantu perekonomian kita. Selain meningkatkan jumlah masyarakat desa yang berwirausaha, peluang kerja juga akan terserap dengan cepat,” ujarnya.
Untuk diketahui, UBK adalah salah satu program prioritas yang digulirkan Menteri Marwan, untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan. UBK dijalankan dengan membentuk unit usaha professional dan modern, yang dikelola oleh komunitas UBK. “Penduduk miskin di negara kita ada sekitar 28,5 juta penduduk, dan 17,9 di antaranya tinggal di desa. Kita harapkan melalui UBK ini, dapat membantu mengurangi angka kemiskinan terutama di desa-desa tertinggal,” ujarnya.