Undang Petani Tebu ke Istana, Gerindra : Itu Hanya PHP Saja

Wednesday 6 Mar 2019, 2 : 06 pm

JAKARTA- Politikus Partai Gerindra Abdul Wachid menilai, undangan presiden Jokowi kepada Asosiasi Pengusaha Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) hanyalah ajang pencitraan belaka. Sebab, selama Jokowi menjadi presiden keadaan para petani tebu tidak mengalami perubahan nasib secara signifikan. “Saya dapat informasi bahwa didalam pertemuan tersebut Jokowi menjanjikan harga tebu hasil panen para petani tebu akan dibeli dengan kisaran harga Rp10.500. Saya kira itu hanya PHP saja, kalau memang serius tuangkan donk dalam bentuk regulasi bukan hanya di mulut saja. Negara ini bukan negara suka-suka tapi ada aturannya. Ya intinya mau di PHP-in palingan,” sindir Anggota Komisi VI DPR RI itu kepada wartawan di Jakarta, Rabu (06/03/2019).

Diungkapkannya, banyak persoalan mendasar yang terjadi pada para petani tebu selama ini kurang diperhatikan secara serius. “Selama 4 tahun Jokowi memimpin sejumlah persoalan yang dihadapi para petani tebu belum terselesaikan bahkan diabaikan. Pertama, soal keberpihakan anggaran negara kepada para petani tebu. Kedua, soal ketersediaan pupuk. Ketiga, soal kemudahan akses kredit dan keempat yaitu soal kebijakan harga bagi para petani tebu,” paparnya.

Dikatakannya, keempat persoalan itu sama sekali tidak pernah secara serius diperhatikan rezim Jokowi ini. “Soal anggaran misalnya, mana perhatian negara dalam bentuk APBN untuk para petani tebu?katanya mau revitalisasi pabrik gula lah anulah, kenyataannya berdasarkan catatan saya ada 10 pabrik gula tutup dan 2019 ini ada sekitar 4-5 pabrik gula yang akan menyusul tutup,” ujarnya.

Wachid membeberkan alasan tutup. Karena bahan baku untuk produksi tidak ada sehingga pabrik gula gulung tikar. Imbasnya para petani tebu tidak punya gairah lagi karena banjir gula impor dan akhirnya mereka lebih memilih beralih ke komoditas lainnya demi menyambung hidup keluarganya. Inikan menyedihkan,” lirih Ketua DPD Gerindra Jateng itu.

Wachid yang juga ketua umum Asosiasi Pengusaha Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) itu pun menilai, tidak ada hal yang bisa dibanggakan dari rejim Jokowi ini terhadap para petani tebu.”Mana janjinya dulu yang katanya mau swasembada gula?ucapan dan kenyataan itu hanya angan-angan belaka saya kira karena pada kenyataannya nasib para petani tebu semakin suram, semakin terjepit akibat tidak diperhatikan secara serius. Empat tahun Jokowi memimpin, saat itu pulalah sejarah impor gula negara ini paling tinggi,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Hari ini Selasa (05/03) Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah anggota Asosiasi Pengusaha Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ke istana kepresidenan. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Produksi Gas Industri Diproyeksi Naik 5 Persen

JAKARTA-Kementerian Perindustrian memproyeksikan produksi gas industri di dalam negeri akan

Tunggu Pembayaran, Warga Kota Tangerang Korban JORR “Menderita”

TANGERANG – Tinggal tiga rumah yang belum mendapat pembayaran terkait