Unicorn dan Startup Percepat Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat

Thursday 28 Feb 2019, 1 : 37 am
by
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kanan) dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, memberikan materi dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk 'Investasi Unicorn untuk Siapa?', di Jakarta, Selasa (26/2).

JAKARTA-Kehadiran empat Unicorn di Indonesia yakni Traveloka, Tokopedia, Go-Jek dan Bukalapak serta Startup yang terus berkembang hingga saat ini telah membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat. Hal itu, dapat dilihat dari terbukanya lapangan pekerjaan dan peluang bagi pelaku UMKM yang sebelumnya konvensional beralih ke e-commerce.

Dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema “Investasi Unicorn untuk Siapa?”, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, mengatakan perkembangan teknologi yang ada saat ini bergerak dengan cepat, sehingga pemerintah terus melakukan upaya akselerasi dan percepatan industri yang berpihak kepada masyarakat.

“Startup dan Unicorn tumbuh begitu cepat, kita bisa melihat bahwa mereka bisa membantu menyelesaikan banyak permasalahan yang ada di masyarakat Indonesia. Contohnya Go-Jek dan Traveloka. Apakah kita mau mereka ditutup? Jawabannya tidak. Karena justru mereka hadir untuk masyarakat,” kata Rudiantara.

Lebih lanjut, Menteri Rudiantara memaparkan empat Unicorn tersebut membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang serba cepat sehingga berbagai kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi lewat berbagai aplikasi digital dengan semakin mudah. Menteri Rudiantara mencontohkan misalnya Traveloka yang berperan memudahkan setiap orang untuk memesan tiket pesawat dengan mudah dan cepat.

“Jadi aplikasi yang dikembangkan itu bukan teknologinya, tapi pola pikirnya. Kalau ditanyakan unicorn untuk siapa? Ya, kita harus mendorong startup di Indonesia menjadi unicorn karena dari sini tumbuh pemikiran baru. Kalau startup divaluasi secara bisnis, barulah kita bicara unicorn,” ungkap Menteri Rudiantara.

Bahkan, Menteri Rudiantara juga menyebutkan selain Unicorn, juga ada Decacorn dan Hectacorn. Beberapa Startup, sudah masuk dalam kategori decacorn dan hectacorn, hanya saja beberapa startup tersebut belum terdaftar. Menteri Rudiantara menegaskan bahwa kehadiran pemerintah membantu dari sisi regulator untuk mempermudah Startup di Indonesia.

“Lantas, pemerintah ada di posisi mana? Kehadiran pemerintah ada di sisi regulasi yang mempermudah startup di Indonesia terus berkembang dengan cepat. Salah satunya dengan tidak perlu minta izin ke Kominfo. Ke Kominfo hanya registrasi. Registrasinya pun secara online,” ulas Menteri Rudiantara.

Selain sebagai regulator, pemerintah juga mempunyai peran sebagai fasilitator dan akselerator. Setelah memberikan kemudahan proses perijinan Startup, Kementerian Kominfo juga berupaya mendorong Startup yang memiliki kualitas namun minim pendanaan dengan menginisiasi program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.

“Kami juga membentuk komunitas dengan founder dari semua startup agar kita terus akselerasi biar semakin banyak berkembang menjadi Unicorn,” jelas Menteri Rudiantara.

Menteri Rudiantara menambahkan, dukungan terhadap Startup dan Unicorn juga dijalankan melalui pengembangan fasilitas infrastruktur. Khusus untuk infrastruktur telekomunikasi, Kementerian Kominfo telah membangun proyek Palapa Ring yang masa konstruksinya hampir selesai.

Palapa Ring Barat dan Tengah telah rampung 100% dan Palapa Ring Timur hampir mencapai 91%. Infrastruktur telekomunikasi tersebut semakin memberikan kesempatan kepada masyarakat salah satunya pelaku UMKM untuk bertransformasi dalam pengembangan model bisnis ke arah lebih baik di era digital saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

sejauh ini AS merupakan negara importir terbesar untuk produk handuk dari Bangladesh, seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi di sektor pariwisata.

Banjir Order dari AS, SBAT Gandeng Perusahaan Tekstil di Jateng

JAKARTA-PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) mengaku, saat ini

BI Siapkan Uang Tunai Rp 188,2 Triliun Saat Idul Fitri 2018

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) siap memenuhi kebutuhan uang rupiah periode Ramadhan/Idul