Utang Luar Negeri Indonesia Terus Melambat

Friday 20 Dec 2013, 6 : 32 pm
by
ilustrasi

JAKARTA-Tren perlambatan pertumbuhan utang luar negeri (ULN) Indonesia berlanjut pada Oktober 2013. Data Bank Indonesia (BI) menyebutkan, total ULN Indonesia pada Oktober 2013 tercatat sebesar USD262,4 miliar, tumbuh melambat (5,8% yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 6,7% (yoy). “Perlambatan pertumbuhan ULN terjadi baik pada sektor publik maupun sektor swasta,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi Ahmad Johansyah  di Jakarta, Jumat (20/12).

Menurutnya, posisi ULN sektor publik pada Oktober 2013 mencapai USD125,8 miliar atau tumbuh melambat menjadi 0,5% (yoy), dari bulan sebelumnya sebesar 2,1% (yoy). Sementara itu, posisi ULN sektor swasta tumbuh stabil dibanding bulan sebelumnya sebesar 11,1% (yoy), mencapai nilai USD136,6 miliar.

Berdasarkan jangka waktu, jelasnya, komposisi ULN jangka panjang tetap mendominasi ULN Indonesia pada Oktober 2013. Posisi ULN Indonesia sebagian besar terdiri dari ULN berjangka panjang, yaitu sebesar USD216,1 miliar (82,4% dari total ULN), sementara sisanya sebesar USD46,3 miliar (17,6% dari total ULN) merupakan ULN jangka pendek. ULN berjangka panjang pada Oktober 2013 tumbuh 5,1% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan periode sebelumnya (4,2% yoy).

Sementara itu, ujarnya,  ULN berjangka pendek tumbuh sebesar 8,8% (yoy), menurun dari bulan September 2013 (19,2% yoy). Dari sisi kepemilikan, peran dominan ULN jangka panjang terjadi baik pada ULN publik maupun ULN sektor swasta. ULN publik berjangka panjang mencapai USD118,8 miliar atau 94,4% dari total ULN sektor publik. Sementara itu, ULN sektor swasta berjangka panjang mencapai USD97,4 miliar atau 71,3% dari total ULN swasta.

ULN sektor swasta sebagian besar merupakan ULN swasta nonbank yaitu mencapai 83,8%, sedangkan ULN bank hanya mencapai 16,2%. Tiga sektor ekonomi terbesar ULN swasta terarah kepada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan dan penggalian. Dari sisi kreditur, sebagian ULN swasta merupakan utang kepada afiliasi yaitu mencapai 34,8% dari total ULN swasta. Baik ULN swasta kepada afiliasi maupun nonafiliasi pada Oktober 2013 tumbuh sekitar 11,0% (yoy).

BI menilai, moderasi pertumbuhan ULN Indonesia sejalan dengan perlambatan kegiatan ekonomi domestik. Rasio posisi ULN terhadap PDB di Oktober 2013 tercatat sebesar 29,5% dan berada dalam posisi aman sesuai praktik internasional. “Ke depan, BI memperkirakan perlambatan pertumbuhan ULN masih akan berlanjut sambil terus memantau dengan ketat perkembangan ULN Indonesia, terutama ULN jangka pendek swasta, sehingga tetap optimal mendukung perekonomian Indonesia,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Saham Emiten Rokok Tergerus Isu Harga Rokok Naik

JAKARTA-Harga saham emiten rokok pada perdagangan saham Senin (22/8) terpantau
Gita Wirjawan

Negara Anggota WTO Capai Kesepakatan Setelah 12 Tahun

BALI-Para negara anggota World Trade Organization (WTO) akhirnya mencapai kesepakatan