Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh 2,4%

Sunday 18 Jun 2017, 10 : 05 am
by
Ilustrasi

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2017 sebesar USD328,2 miliar atau tumbuh 2,4% (yoy), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan Maret 2017 yang sebesar 2,9% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara menjelaskan berdasarkan kelompok peminjam, perlambatan pertumbuhan ULN pada April 2017 disebabkan oleh ULN sektor publik yang melambat dan ULN sektor swasta yang terus menurun.

“Posisi ULN sektor publik pada April 2017 tercatat USD167,9 miliar (51,2% dari total ULN) atau tumbuh 9,2% (yoy), lebih lambat dari 10,0% (yoy) pada bulan sebelumnya,” terangnya.

Sementara itu, ULN sektor swasta tercatat USD160,3 miliar (48,8% dari total ULN) atau turun 3,9% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada Maret 2017 yang sebesar 3,6% (yoy).

Berdasarkan jangka waktu, perlambatan ULN Indonesia terjadi baik pada ULN berjangka panjang maupun berjangka pendek.

ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,4% dari total ULN pada April 2017 tercatat tumbuh 1,0% (yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan di bulan sebelumnya yang sebesar 1,1% (yoy).

Posisi ULN berjangka panjang tercatat mencapai USD283,6 miliar, terdiri dari ULN sektor publik yang sebesar USD164,4 miliar (58,0% dari total ULN jangka panjang) dan ULN sektor swasta yang sebesar USD119,2 miliar (42,0% dari total ULN jangka panjang).

Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 12,0% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan Maret 2017 yang sebesar 16,0% (yoy).

Posisi ULN berjangka pendek tercatat USD44,6 miliar (13,6% dari total ULN), terdiri dari ULN sektor swasta sebesar USD41,1 miliar (92,1% dari total ULN jangka pendek) dan ULN sektor publik sebesar USD3,5 miliar (7,9% dari total ULN jangka pendek).

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada April 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih.

Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,4%. “Bila dibandingkan dengan Maret 2017, pertumbuhan tahunan ULN sektor industri pengolahan mengalami peningkatan, sedangkan ULN sektor listrik, gas dan air bersih tumbuh melambat,”jelasnya.

Di sisi lain, ULN sektor pertambangan dan sektor keuangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan. “BI memandang perkembangan ULN pada April 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional,” terangnya.

BI terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kehadiran Munarman Melegitimasi Ba’iat Jaringan Teroris

Oleh: Petrus Selestinus Publik percaya dan memberikan dukungan penuh kepada

Hoki Imlek, Penjualan e-Commerce Naik 70%

JAKARTA-Perayaan Tahun Baru Imlek 2019 mendatangkan berkah bagi industri e-commerce