Warga Resah, Uang Ganti Rugi Lahan Tol Serpong-Cinere Belum Dibayar

Monday 24 Sep 2018, 11 : 58 pm
by
Pengerjaan tol Serpong-Cinere merusak rumah warga Perumahan Vila Asean Cluster Asri, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin 24 September 2018

TANGERANG-Belasan kepala keluarga di Perumahan Villa Asean cluster Asri, Pondok Cabe, Tangerang Selatan (Tangsel), mulai resah. Pasalnya, rumah-rumah mereka yang terdampak pembangunan tol Serpong-Cinere belum juga dibebaskan.

Sementara pengerjaan proyek tol nasional tersebut, dengan menggunakan alat berat terus dikebut. Sehingga rumah-rumah yang masih ditinggali warga mengalami kerusakan.

“Proyek terus berjalan, sementara kami masih meninggali rumah-rumah yang seharusnya sudah dibayarkan, tapi belum. Sementara rumah-rumah kami rusak imbas pengerjaan proyek,” kata warga perumahan Villa Asean Cluster Villa asri, Yoseph, Senin (24/9).

Warga lainya, Arief mengaku seharusnya warga sudah bisa pindah dan mengosongkan rumah yang akan terkena dampak proyek Tol Serpong-Cinere itu.

“Kalau sudah dibayarkan kami pasti pindah, karena kenyamanan dan keamanan kami tinggal menjadi terganggu, kami juga ngeri kalau ada hujan lebat atau angin kencang. Karena kontur tanah bangunan kami seperti tebingan,” ucap dia.

Terpantau, sejumlah alat berat dan pekerja terlihat sibuk dengan kendaraan berat mereka, untuk segera menyelesaikan proyek tersebut.

Hlilir mudik kendaraan yang melintas untuk mengangkut material bangunan dan tanah urugan, membuat penghuni rumah khawatir, imbas getaran yang terasa.

“Ngeri-ngeri sedap, kendaraan berat melintas saja rumah kami bergetar. Belum lagi kalau ada ancaman hujan dan angin kencang, kami takut saja,” ucap Arif.

Arif menambahkan, di perumahan itu, 11 bidang milik 11 kepala keluarga akan terdampak proyek pembangunan tol tersebut.

“Rata-rata luasan lahan kami 120 meter, yang akan terkena gusur ada 11 bidang. Kami berharap ini bisa dipercepat, karena waktu itu kami dijanjikan tahun 2017 sudah dibayarkan tapi sampai sekarang belum, kami tidaka keberatan kalau ini dibutuhkan masyarakat luas, tapi jangan buat kami tidak nyaman dan aman,” ucap dia.

Terlihat, beberapa rumah masih berdiri dibibir batas proyek, sehingga tanah dan bangunan warga seperti berada di atas tebing dengan ketinggian bervariasi hingga 8 meter.

Tentu kondisi ini akan membahayakan penghuni rumah tersebut, dikhawatirkan adanya longsor akibat turunya dinding permukaan tanah rumah warga. (Raja Tama)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Analis Prediksi IHSG kembali ke 5.045

JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan transaksi yang cukup

Putaran Ketiga BNI Indonesian Masters, Puig Melesat dan Jonathan Amankan Posisi

JAKARTA-David Puig Currius mampu melesat di putaran 3 BNI Indonesian