Wuling Genjot Penjualan Hingga 30.000 Unit Pada 2018

Friday 9 Feb 2018, 4 : 02 pm
kompas.com

JAKARTA-Target penjualan mobil Wuling sebanyak 30 ribu unit kendaraan sepanjang tahun 2018 melalui dua model kendaraan penumpang serbaguna (MPV) Confero dan Cortez.

Pabrikan asal China yang baru masuk ke pasar Indonesia pada Agustus 2017 itu berhasil menduduki urutan 10 besar berkat penjualan wholesales (pabrik ke diler) pada model Confero dan Cortez yang mencapai 5.050 unit tahun lalu. “Pada 2017, wholesales kami 5.050 unit. Jadi tahun ini 30 ribu unit,” kata Vice President VSSM Wuling Motors Cindy Cai kepada wartawan seusai peresmian harga Cortez di Jakarta, Kamis, (9/2/2018).

Sementara itu Brand Manager Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani menyatakan target 30 ribu unit kendaraan itu berlaku pada seluruh model Wuling di Indonesia, yaitu Confero dan Cortez. “Sales 2018 itu 30 ribu unit untuk seluruh model,” jelas Dian.

Terkait dengan target 30 ribu unit, pabrikan berlogo lima berlian berbentuk huruf W itu menyatakan belum memutuskan rencana ekspor karena masih fokus mengembangkan pasarnya di Indonesia. “Kami ada keinginan ekspor ke Asia Tenggara. Tapi wauling baru masuk dan kebijakan negara lain berbeda-beda. Jadi saat ini kami masih akan menggali kebutuhan masyarakat di Indonesia,” kata Cindy.

Wuling Motors telah menjajal duluan ketatnya pasar di segmen mobil serbaguna kecil (low multi purpose vehicle/LMPV) melalui seri Confero yang dijual dengan harga yang begitu kompetitif, mulai Rp128 juta hingga Rp162,9 juta.

Sedangkan versi menengah, Cortez, dijual mulai Rp 218 juta untuk tipe terendah hingga Rp 264 juta untuk varian tertinggi berstatus on the road DKI Jakarta. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PP Presisi Tuntaskan Proyek Main Hauling Road Senilai Rp206 Miliar

JAKARTA-PT PP Presisi Tbk (PPRE) telah menuntaskan pengerjaan proyek main

Gelar Pesta Rakyat Digital Island, Bank DKI Ajak BI Pacu Literasi Digital ke Kepulauan Seribu

JAKARTA-Bank DKI terus memacu inklusi dan literasi keuangan melalui gelaran