Yen Melemah, Proyek MRT Jadi Lebih Murah

Monday 15 Apr 2013, 8 : 04 pm
jakarta.go.id

JAKARTA-Pelaksanaan proyek infrastruktur Mass Rapid Transit (MRT) DKI Jakarta saat ini dinilai timingnya tepat. Karena sangat menguntungkan dari sisi pembiayaan. Apalagi kurs yen sedang melemah terhadap dollar AS. “Kurs yen terdepresiasi 25% terhadap dollar. Ini proyek lebih murah dari nilai proyek awal,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami di Jakarta,Senin,(15/4).

Menurut Dono, pembangunan mega proyek yang bisa mengikis kemacetan ini sudah tidak ada waktu lagi untuk menunda-nunda. Meski proyek ini diprotes oleh warga Jl Fatmawati dan sekitarnya yang menolak rute layang MRT. “Kami berkeyakinan tidak ada alasan proyek ini ditunda lagi. Minimal menentukan pemenang dan konstruksi fisik secepatnya,” tambahnya.

Lebih lanjut kata Dono, pihaknya dikejar deadline. Karena memang waktu yang makin mendesak. “Dalam 4 minggu kami dikasih waktu untuk mengejar yang 5 tahun (tertunda),” tuturnya

Selain itu, Boestami menilai, sangat tepat proyek MRT Jakarta ini, digarap dalam waktu dekat. Apalagi, secara pendanaan agak “mengecil”. “Ini sedang untung saja. Ini yen melemah, ini momentum untuk memanfaatkan,” tegasnya

Boestami menegaskan, pemenang tender akan diumumkan dalam waktu dekat saat soft launching. Pasca soft launching MRT Jakarta, secara resmi pengembangan dan pembiayaan mega proyek MRT tahap I rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 Km dimulai.

Dikatakan Boestami, terkait penolakan warga Fatmawati terhadap proyek MRT, hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemprov DKI dan Pemkot Jakarta Selatan. MRJ Jakarta hanya bertugas mengembangkan MRT yang ditugaskan oleh Pemprov DKI. “Lebak Bulus, di Fatmawati. Perlu disampaikan tugas tersebut ada di pemda DKI, itu melalui Pemkot Jaksel. Pak Gubernur sudah sampaikan kepada walikota baru untuk kordinasi dengan MRT Jakarta,” pungkasnya. **can

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Saling Puji, Sultan HB X dan Mahfud MD

YOGYAKARTA-Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, saat

BI: Gejolak Harga Bahan Makanan Dorong Inflasi Mei 2016

JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi  pada Mei 2016 sebesar