JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan rasa optimisnya kejayaan timah Indonesia sebagai komoditas andalandi pasar dunia akan kembali. Optimisme Presiden Jokowi ini setelah melihat potensi Timah di Bangka Belitung. “Kita kembalikan lagi dengan catatan-catatan,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas tentang timah, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/6).
Rapat terbatas tentang timah itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala Staf Presiden Luhut B. Pandjaitan, Seskab Andi Widjojanto, dan Kepala BKPM Franky Sibarani.
Presiden Jokowi mengaku harga komoditas timah saat ini memang turun karena melimpahnya stok dan juga karena maraknya ekspor timah illegal. Termasuk, banyak sekali yang berasal dari Kepulauan Bangka Belitung. “Oleh sebab itu, pada hari ini akan kita selesaikan hal-hal yang berkaitan dengan masalah itu,” ujar Jokowi.
“Kalau kita lihat di lapangan, dari atas ada penambangan yang di laut. Di darat juga terlihat ada penambangan, terutama tambang rakyat,” urainya.
Karena itu, Presiden meminta memperbaiki manajemen timah ini, baik oleh gubernur maupun oleh PT. Timah. Dan semua perusahaan-perusahaan swasta yang bisa ikut mengelola, ikut membina, ikut menjadi inti dari plasma-plasma tambang rakyat itu. “Kalau ini kita bisa selesaikan, dan utamanya yang berkaitan dengan illegal mining, saya kira tadi di depan yang saya sampaikan bahwa kejayaan timah Indonesia sebagai komoditas andalan di pasar dunia, pada saat harga nanti sudah membaik lagi, saya kira bisa kita ambil,” tutur Jokowi.